Kolomdesa.com, Kaimana – Perwakilan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme (YPMAK) mengunjungi Suku Kamoro di Kampung Boya Lakahia, Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Kedatangan mereka dalam rangka pembentukan kelompok kerja (Pokja) guna pemberdayaan Suku Kamoro.
Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro, didampingi oleh staf dari Divisi Ekonomi, Febri Sianipar dan Dwi Iksan, melakukan perjalanan selama enam jam menggunakan speedboat. Kedatangan mereka disambut antusias oleh warga setempat, termasuk pemerintah kampung, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pemuda.
“Saya yakin ini adalah hal baru bagi warga Boya sehingga kami perlu melakukan sosialisasi apa itu program kampung,” kata Nur Ihfa, Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Sabtu, (19/10/2024).
Ia menyatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Amungme dan Kamoro dengan dana yang disalurkan oleh PTFI melalui YPMAK.
“Jadi program kampung ini dibentuk agar kedepan masyarakat bisa mandiri mengembangkan perekonomian di kampung masing-masing,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa dana sebesar Rp 300 juta akan dikelola oleh lima pengurus pokja di setiap kampung, di mana Rp 60 juta dialokasikan untuk biaya operasional.
“Memang ini adalah hal baru bagi masyarakat tetapi kami harap pengurus bisa terbentuk dan bisa mencairkan dana untuk membangun kampung bekolaborasi dengan pemerintah setempat,” tambahnya.
Selain itu, Ia menyampaikan bahwa meskipun Boya Lakahia berada di Kabupaten Kaimana, masyarakat di sana tetap berhak atas dana kemitraan karena berasal dari Suku Kamoro. Dalam hal pencairan dana, YPMAK telah bekerja sama dengan BRI Kaimana agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses dana tanpa harus ke Timika.
“Kami ucapkan terimakasih karena masyarakat menerima kami dengan baik bahkan memberikan tempat tinggal, karena ke Timika sangat jauh, maka nanti masyarakat bisa mengambil uang pencairan di BRI Kaimana karena lebih dekat,” tutupnya.
Penulis : Roman
Editor : Aziz
