Site icon Kolom Desa

Menguatkan Peran Perempuan dalam Pertanian dan Ekonomi Kampung Iraiweri Melalui Program TEKAD

Mama-mama di Kampung Iraeweri sedang melakukan aktivitas. Sumber: dokumentasi TEKAD.

Mama-mama di Kampung Iraeweri sedang melakukan aktivitas. Sumber: dokumentasi TEKAD.

Kolomdesa.com, Pegunungan Arfak Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) hadir untuk mendorong serta memperkuat peran perempuan dalam perekonomian kampung melalui program pemberdayaan yang terarah dan berkelanjutan.

Salah satu fokus utama TEKAD adalah memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan kepada para perempuan lokal—yang akrab dipanggil “mama”—di Kampung Iraiweri, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

“Para mama di Kampung Iraiweri memiliki semangat dan potensi luar biasa dalam mengembangkan sektor pertanian. Namun, selama ini mereka kerap terabaikan dalam perencanaan ekonomi kampung. Program TEKAD hadir untuk memastikan suara mereka didengar dan kapasitas mereka diperkuat, sehingga perempuan tidak hanya bekerja di ladang tetapi juga bisa menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi kampung,” ujar Farid Maulidan, salah satu fasilitator TEKAD di Distrik Anggi, Senin (07/10/2024).

Kampung Iraiweri, yang terletak di pesisir Danau Anggi Giji, terkenal akan potensi pertanian dan perikanannya yang melimpah. Di balik aktivitas pertanian yang dominan, ada kekuatan besar yang sering kali tak terlihat, yakni peran para perempuan lokal.

Program TEKAD melihat potensi besar pada para perempuan seperti Yulinda dan mama-mama di Kampung Iraiweri. Selama ini, sekitar 80% pekerjaan pertanian di kampung ini dilakukan oleh perempuan—mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga pemanenan. Namun, kontribusi besar ini sering kali terabaikan tanpa pengakuan dan dukungan yang layak.

“Pendampingan kami tidak hanya fokus pada aspek teknis pertanian, tetapi juga mencakup manajemen dan pemasaran hasil panen. Kami ingin para perempuan di Kampung Iraiweri tidak sekadar menjadi pekerja lapangan, tetapi juga menjadi pemimpin dalam menggerakkan ekonomi kampung,” tambah Farid.

Farid juga berbagi cerita tentang Yulinda, seorang perempuan muda yang menjadi contoh nyata dari keberhasilan pemberdayaan perempuan melalui Program TEKAD. Meski masih bersekolah, Yulinda aktif membantu keluarganya dalam kegiatan pertanian, bahkan mengelola kebun kecil di pekarangan rumahnya dengan menanam sayuran seperti kol, wortel, kentang, dan daun bawang.

“Pengetahuan Yulinda dalam mengelola lahan, merawat tanaman, dan menentukan waktu panen dengan tepat menunjukkan bahwa perempuan muda di kampung tersebut tidak hanya membantu, tetapi juga mampu memimpin sektor pertanian,” ujarnya.

Langkah-langkah konkret yang dilakukan Program TEKAD meliputi pelatihan pengelolaan keuangan rumah tangga, teknik pertanian modern, serta akses terhadap teknologi pasca panen yang lebih efisien. Selain itu, program ini juga mendorong keterlibatan aktif para perempuan dalam perencanaan ekonomi kampung melalui forum-forum diskusi partisipatif.

Hal ini bertujuan agar perempuan dapat menyuarakan kebutuhan dan aspirasi mereka, sehingga setiap kebijakan pembangunan kampung benar-benar mencerminkan keinginan seluruh komunitas.

“Kami menyadari bahwa tanpa peran perempuan, keberlanjutan sektor pertanian di kampung ini akan sulit tercapai. Oleh karena itu, kami berupaya membangun kapasitas perempuan agar mereka dapat mengambil peran lebih besar, baik sebagai petani, pemimpin komunitas, maupun pengusaha lokal,” ujar Farid.

Program TEKAD di Kampung Iraiweri diharapkan dapat mendorong transformasi sosial dan ekonomi yang inklusif. Perempuan, yang sebelumnya lebih sering bekerja di balik layar, kini dilibatkan sebagai aktor utama dalam pengambilan keputusan dan pengembangan ekonomi. Ini bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga tentang menciptakan kesetaraan dan keadilan gender di sektor ekonomi.

Dengan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, Program TEKAD berharap para mama-mama di Kampung Iraiweri dapat mengembangkan usaha pertanian yang lebih mandiri dan inovatif, sehingga mampu menciptakan peluang usaha baru, tidak hanya di sektor pertanian, tetapi juga di bidang pengolahan hasil panen dan pemasaran.

Editor: Rizal K

Exit mobile version