Site icon Kolom Desa

Akibat Kemarau Panjang, Desa Hamak Utara Kini Kekeringan

Kemarau mulai menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan seperti di Desa Hamak Utara.

Kemarau mulai menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan seperti di Desa Hamak Utara. Sumber: Ilustrasi

Kolomdesa.com, Banjarmasin – Desa Hamak Utara, Kalimantan selatan kini mengalami kekeringan akibat kemarau, sehingga masyarakat kesulitan mencari air. Kemarau mulai menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan.

Akibat kemarau warga mencari sungai-sungai kecil yang masih berair. Kemudian mengambilnya dengan jereken dan diangkut menggunakan sepeda motor.

“Alhamdulillah masih ada sungai kecil yang berair di sela bebatuan. Itu yang diambil warga untuk kebutuhan mandi, mencuci dan air minum,” kata Kepala Desa Hamak Utara, Djuhransyah, Jum’at (27/09/2024).

Djuhransyah mengatakan bahwa jarak dari permukiman ke sungai kecil tersebut sekitar 500 meter. Jika ingin mengambil air di sungai yang lebih dalam, harus lebih ke hulu dengan jarak hingga satu kilometer, melewati jalan selebar satu meter dan berjurang di kanan dan kirinya.

“Di belakang rumah saya ada tiga tandon yang airnya sudah habis untuk memadamkan kebakaran beberapa hari lalu,” lanjutnya.

Djuhransyah mengungkapkan bahwa warga pernah mencoba membuat sumur bor. Akan tetapi tidak berhasil karena lahan di wilayah pegunungan itu berbatu.

Sementara itu, kemarau mulai menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Dodi (43), warga Kompleks Mahkota Ridilla Desa Bincau Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, terpaksa memperdalam sumur di rumahnya.

“Kami suruh tukang gali sumur. Tadinya sedalam enam meter. Kami jadikan delapan meter. Kalau tidak begitu, airnya tidak keluar,” ujar Dodi

Ia mengungkapkan akibat terganggunya pasokan leding membuat toilet umum di kawasan Lapangan Murjani Banjarbaru ditutup. Demikian pula di sejumlah toko retail modern.

Lebih lanjut, Permintaan air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar untuk pengisian tandon pun semakin gencar, baik di Kota Banjarbaru maupun di Kota Martapura. Pada Senin (23/9) saja, terekam ada tujuh pengiriman air irigasi oleh mobil tangki BPBD Banjar. Di antaranya 5.000 liter untuk kantor Kejaksaan Negeri Martapura.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPBD Banjar, permintaan air bersih dari Beruntung Baru sudah ada sejak awal September 2024. Kini permintaan meluas. Jumlah desa yang mengalami kesulitan air bertambah.

Penulis : Devi arp
Editor : Danu

Exit mobile version