Kolom Desa

Desa Wisata Osing Kemiren: Suguhkan Wisata Budaya Khas Suku Osing

Desa Wisata Osing Kemiren, Banyuwangi, Sumber: Istimewa

Kolomdesa.com, Banyuwangi – Desa Wisata Osing Kemiren, atau sering disebut Desa Wisata Osing, dikenal karena pelestarian budaya yang sangat terjaga. Wisata ini merupakan salah satu destinasi wisata terkenal karena masyarakatnya masih melestarikan tradisi dan budaya khas suku Osing.

Pemerintah telah menetapkan kawasan ini sebagai cagar budaya dan mengembangkannya menjadi destinasi wisata yang menarik. Desa Wisata Osing terletak di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kemiren dikenal karena keberagaman budayanya yang meliputi adat istiadat, bahasa, manuskrip, kesenian, tradisi lisan, ritus, pengetahuan, teknologi, dan permainan tradisional. Keberagaman ini menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan dan memahami kehidupan masyarakat suku Osing secara mendalam.

Desa wisata tersebut memiliki luas wilayah sekitar 177.052 hektar dan dihuni oleh sekitar 2.569 jiwa. “Kami berusaha keras untuk menjaga setiap elemen budaya suku Osing yang ada di Kemiren,” kata ketua pengelola Desa Wisata Osing, Nanda, kepada Kolomdesa, Minggu (1/9/2024).

Desa Wisata Osing Kemiren: Suguhkan Wisata Budaya Khas Suku Osing
Museum Desa Kemiren, Banyuwangi, Sumber: Dok. Jadesta

Museum Desa Kemiren

Desa Wisata Osing Kemiren memiliki museum yang mengajak wisatawan bernostalgia dengan suasana Kemiren tempo dulu. Wisatawan dapat melihat ornamen Osing dan benda peninggalan nenek moyang suku Osing seperti batik, gelas dan aneka barang yang dimiliki masyakarat suku Osing Desa Kemiren. 

Untuk masuk ke museum ini, wisatawan dikenakan tarif Rp 50.000 per orang. Dengan harga tersebut, wisatawan dapat menikmati sambil belajar mengenai suku Osing serta dapat mengabadikan momen dengan berfoto-foto.

”Di sini kita menyediakan museum desa, wisatawan dapat melihat warisan peninggalan suku Osing,” terangnya.

Selain pergi ke museum, wisatawan juga bisa menikmati suasana perumahan masyarakat Osing yang menjadi lanskap yang khas dari ujung timur Jawa.

Sanggar Sapu Jagad Desa Wisata Osing Kemiren, Sumber: Dok. Jadesta

Sanggar Sapu Jagad dan Genjah Arum

Di tengah pesona Desa Wisata Osing Kemiren, terdapat sebuah tempat yang menjadi pusat pelestarian dan pengembangan seni dan budaya suku Osing, yaitu Sanggar Sapu Jagad dan Sanggar Genjah Arum. Sanggar ini berperan penting dalam melestarikan kesenian tradisional serta memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan dan mempelajari berbagai aspek budaya lokal.

Nanda menjelaskan sanggar ini dikenal dengan berbagai aktivitas dan pertunjukan yang menggambarkan kekayaan budaya suku Osing, termasuk tarian tradisional, musik, dan kerajinan tangan. Nama “Sapu Jagad” mencerminkan filosofi penyapu dunia, yaitu harapan untuk menyebarkan keindahan dan pengetahuan budaya kepada masyarakat luas.

“Sanggar Sapu Jagad dan Ganjah Arum didirikan untuk melestarikan dan mempromosikan kesenian serta budaya suku Osing. Kami ingin agar seni dan tradisi kami tidak hanya dipelajari oleh generasi muda di Kemiren, tetapi juga dikenal dan diapresiasi oleh pengunjung dari luar daerah,” ungkapnya.

Wisata Religi Kampung Osing Kemiren, Banyuwangi, Sumber: Dok. Jadesta

Atraksi Wisata Religi dan Sejarah

Tak hanya menyuguhkan budaya dan kesenian, Desa Wisata Osing Kemiren juga menawarkan para wisatawan untuk berziarah ke punden atau petilasan Buyut Cili yang dianggap sebagai leluhur dari suku Osing Desa Kemiren. Menurut Nanda, banyak pengunjung yang datang dari jauh  untuk ngalap berkah dan restu leluhur di makam Buyut CIli.

Tak hanya itu, wisatawan akan diterangkan tentang filosofi barong yang merupakan makhluk mitologi yang dipercaya sebagai sarana tolak balak. Wisatawan akan diajak juga mengenakan baju adat Osing dan berswafoto di komplek rumah adat yang tidak jauh dari area petilasan.

Tour Edukasi

Desa Wisata Osing Kemiren bukan hanya tempat untuk berlibur, tetapi juga merupakan pusat edukasi budaya yang menawarkan berbagai program dan kegiatan yang mendalam. Wisatawan dapat belajar tentang tradisi, seni, dan kehidupan sehari-hari suku Osing melalui berbagai program edukasi yang tersedia di desa ini.

Edukasi Sangrai Kopi, peserta akan belajar tentang proses sangrai (pemanggangan) kopi secara langsung. Instruktur akan menjelaskan berbagai metode sangrai, mulai dari teknik tradisional menggunakan wajan hingga teknik modern dengan mesin sangrai. Edukasi ini dikenakan tarif Rp 50.000.

Edukasi membatik, peserta akan belajar teknik membatik dari awal, termasuk cara menyiapkan kain, membuat desain, dan menggunakan canting untuk menerapkan malam (lilin) pada kain. Instruktur akan memberikan panduan langkah demi langkah dalam proses membatik. Untuk tarifnya sendiri, wisatawan dikenakan biaya Rp100.000 – 250.000.

Edukasi Gerak Tari Tradisional, peserta akan belajar gerakan dasar tari Osing di bawah bimbingan instruktur tari yang berpengalaman. Hal ini mencakup pemahaman tentang teknik gerakan, ritme, dan koordinasi.

Peserta juga akan belajar tentang penggunaan kostum dan properti tari. Untuk edukasi ini, wisatawan dikenakan tarif Rp100.000.

Pecel Khas Suku Osing, Sumber: Istimewa

Kuliner Khas Suku Osing

Desa Wisata Osing Kemiren tidak hanya dikenal dengan keindahan budayanya, tetapi juga sebagai tempat yang menawarkan beragam kuliner khas dengan rasa autentik. Berikut adalah beberapa hidangan khas yang dapat dinikmati wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren.

Pertama terdapat pecel osing, pecel osing adalah makanan sayuran yang disajikan dengan bumbu kacang pedas dan manis, terdiri dari sayuran segar seperti kangkung, tauge, dan daun singkong. Untuk harga satu ini, wisatawan cukup merogoh kocek Rp 15.000 – Rp 25.000 per porsi.

Kedua terdapat Rujak Cingur, rujak cingur merupakan campuran buah-buahan segar, sayuran, dan cingur (bagian mulut sapi) dengan bumbu kacang pedas. Hidangan ini sering disajikan dengan kerupuk. Untuk harganya sendiri berada di kisaran Rp 20.000 – Rp 30.000 per porsi.

Ketiga ada Soto khas Suku Osing yang diberi nama Soto Osing adalah sup daging dengan kuah kuning yang kaya rempah seperti kunyit, jahe, dan serai, biasanya disajikan dengan nasi dan kerupuk. Untuk harganya berada di kisaran Rp20.000 – Rp30.000 per porsi.

”Bagi pengunjung yang datang kesini juga dapat menikmati makanan yang disajikan langsung oleh penduduk suku Osing. Ada pecel, soto osing dan cingur,” katanya.

Para pengunjung dapat menikmati kuliner khas ini di berbagai warung makan dan rumah tradisional di Kemiren. Kuliner di Desa Wisata Osing Kemiren menawarkan pengalaman gastronomi yang tak hanya lezat tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya lokal.

Penginapan

Bagi para wisatawan dari luar kota yang berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren, tak perlu khawatir untuk mencari penginapan. Desa Wisata Osing Kemiren juga menyediakan homestay bagi wisatawan yang ingin bermalam di kampung Osing.

Terdapat beberapa homestay yang jadi pilihan bagi wisatawan yang ingin bermalam. Mulai dari yang tradisional hingga ke yang modern dengan tarif Rp 150.000 – Rp 400.000 per malam.

”Penginapan di sini bermacam-macam, ada yang tradisional dan modern. Tergantung wisatawannya,” sambungnya.

Jam Operasional, Tiket Masuk dan Rute Menuju Desa Wisata Osing Kemiren

Desa Wisata Osing Kemiren buka setiap hari, termasuk akhir pekan dan hari libur, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Sementara itu, Museum Desa Wisata Osing Kemiren tidak beroperasi pada hari Senin.

Tiket masuk ke Desa Wisata Osing Kemiren tidak dipungut biaya. Namun, wisatawan dikenakan biaya untuk paket wisata yang dipilih.

Untuk rute menuju Desa Wisata Osing Kemiren relatif mudah. Jika dari arah Surabaya wisatawan tinggal ambil jalur menuju Banyuwangi melalui jalan raya utama. Perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi memakan waktu sekitar 6-8 jam dengan mobil.

Dari Banyuwangi, ikuti rute menuju Desa Wisata Osing Kemiren yang terletak di Kecamatan Glagah. Wisatawan juga dapat menggunakan panduan dari Google Maps untuk mempermudah perjalanan ke lokasi tersebut.

Jika dari Bandara Internasional Banyuwangi atau Stasiun Kereta Api Banyuwangi. Wisatawan dapat menyewa mobil atau menggunakan transportasi umum menuju Desa Wisata Osing Kemiren, biasanya memakan waktu sekitar 30-45 menit.

Penulis: Hafidus Syamsi

Exit mobile version