Site icon Kolom Desa

Wisata Kolam Renang Sembrani Jadi Ikon Desa Brani Wetan

Bendahara Desa Brani Wetan Rudi Hartono memantau Kolam Renang Sembrani di RT 8/RW 2, Dusun Krajan. Tahun ini wahana dan fasilitasnya akan ditambah. Sumber : radarbromo.jawapos.com

Bendahara Desa Brani Wetan Rudi Hartono memantau Kolam Renang Sembrani di RT 8/RW 2, Dusun Krajan. Tahun ini wahana dan fasilitasnya akan ditambah. Sumber : radarbromo.jawapos.com

Kolomdesa.com, Probolinggo – Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, memiliki potensi desa program berkelanjutan di bidang infrastruktur dan pariwisata. Dalam hal ini, Wisata Kolam Renang Sembrani dan infrastruktur sektor pertanian menjadi ikon penting dalam pertumbuhan desa.

“Berupa Kolam Renang Sembrani. Lokasinya di RT 8/RW 2, Dusun Krajan. Wisata air ini menjadi ikon desa,” kata Bendahara Desa Brani Wetan Rudi Hartono. Kamis (29/8/2024).

Rudi Hartono mengungkapkan bahwa pemerintah desa telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 52 juta untuk penambahan wahana permainan anak di Kolam Renang Sembrani. Dengan adanya penambahan wahana pengunjung yang datang memiliki alternatif wisata.

“Rencananya akan ditambah wahana permainan anak,” katanya.

Kolam Renang Sembrani kini menawarkan dua wisata utama, yaitu kolam renang untuk anak-anak dan dewasa, serta berbagai wahana permainan anak. Fasilitas ini semakin menarik pengunjung, terutama anak-anak dan remaja dari desa sekitar, bahkan dari luar daerah, terutama saat hari libur atau akhir pekan.

Menurut Rudi, wisatawan kolam renang ini didominasi anak-anak dan remaja sekitar desa. Ada juga yang dari luar daerah. Terutama ketika hari libur atau akhir pekan.

“Karena itulah, fasilitas dan wahana permainan terus kami lengkapi. Saat ini pendapatan yang dihasilkan dari wisata ini masih digunakan untuk modal dan biaya operasional. Ke depan semoga mampu memberikan kontribusi pada APBDes,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah Desa Brani Wetan berkomitmen meningkatkan kesejahteraan warganya. Bidang pertanian yang menjadi mata pencaharian mayoritas warganya. Karena itu, infrastruktur bidang pertanian terus ditingkatkan. Salah satunya irigasi.

Bendahara Desa Brani Wetan Rudi Hartono mengatakan, ada belasan irigasi di areal pertanian. Namun, belum seluruhnya tersentuh pembangunan. Ada yang masih berupa saluran tanah. Ketika debit air meningkat, tak mampu menahannya hingga tergerus dan ambrol.

“Ada banyak saluran irigasi yang ada di desa belum terbangun dengan baik. Sebab, terbentur oleh anggaran karena itulah pembangunannya kami lakukan secara bertahap,” katanya.

Tahun ini, pemerintah desa telah membangun irigasi sepanjang 180 meter di RT 2/RW 1, Dusun Lebah. Saluran ini dibangun karena masih belum mampu menjangkau seluruh wilayah pertanian. Terutama saat aliran terkikis air dan rembes. Sementara, wilayah ini memiliki potensi tanam padi, jagung, dan tembakau.

“Saluran irigasi sudah selesai kami bangun. Mampu mengairi lahan pertanian seluas 50 hektare,” ujarnya.

Pemerintah desa juga telah menyelesaikan pembangunan jalan usaha tani di RT 24 dan 25/RW 3, Dusun Jatiampo. Awalnya, jalan sepanjang 510 meter ini sudah diaspal. Namun, sudah termakan cuaca dan waktu, permukaannya rusak. Pemerintah desa pun mengaspalnya dengan lapisan penetrasi.

Kini, pembangunan jalan tersebut sudah selesai dan sudah difungsikan oleh warga. Jalan ini mampu menjangkau 45 hektare lahan pertanian. Dengan kondisi jalan yang sudah nyaman, diharapkan dapat memangkas biaya operasional petani. Terutama ketika mengangkut hasil panen.

“Pembangunan jalan merupakan usulan masyarakat, sebab jalan sebelumnya kurang nyaman. Mudah-mudahan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” harap Rudi.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu

Exit mobile version