Kolom Desa

Mendorong Kualitas Ekosistem Daratan Desa

Kolomdesa.com, SDGs Desa – Masa depan desa penting memperhatikan kualitas ekosistem lingkungannya. Dan hal ini terbentuk dari menyatunya komponen abiotik dan biotik di daratan desa, dimana di antara keduanya terjadi interaksi sehingga membentuk sebuah lingkungan hidup yang sehat. Interaksi yang terjadi di dalam ekosistem tersebut dapat menciptakan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan juga jaring-jaring hidup yang baik bagi keberlanjutan warga desa.

Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong terwujudnya ekosistem daratan desa yang berkualitas bagi warga setempat. Hal ini tertuang dalam konsep SDGs Desa ke-15. Keseimbangan ekosistem daratan desa ini tentu bisa dicapai bila masing-masing komponen berinteraksi, sehingga membuat keseimbangan ekosistem yang utuh dengan proporsi yang baik.

Sebab desa memiliki segalanya. Desa memiliki air, tanah, tumbuhan, dan energi. Namun begitu, desa harus menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam. Keseimbangan alam di desa itu wajib dilakukan agar terus saling bermanfaat dan saling menghidupi antar sesama makhluk. Namun, kebanyakan manfaat itu paling sering dirasakan oleh manusia. Meski banyak sumber daya alam yang bermanfaat bagi manusia, namun pemanfaatan secara terus-menerus telah menimbulkan masalah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengambilan sumber daya alam secara terus-menerus tanpa usaha pelestarian akan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi desa dan generasinya.
Di bawah ini adalah contoh dampak pengambilan sumber daya alam secara liar, antara lain:

  • Dapat menyebabkan terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir dan lain-lain.
  • Punahnya hewan dan tumbuhan
  • Terjadinya pemanasan global
  • Sumber daya alam akan berkurang

Dampak mengerikan tersebut perlu disadari dan diantisipasi sejak dini, khususnya masyarakat desa, agar generasi mereka di masa depan bisa merasakan alam asri Indonesia yang sehat dan berkualitas. Adapun untuk menyadarinya, perlu diketahui kegiatan-kegiatan yang mengganggu kelestarian alam, di antaranya:

  • Penebangan liar
  • Ladang berpindah
  • Perburuan binatang secara liar
  • Penangkapan ikan dengan cara tidak tepat
  • Membuang sampah sembarangan, dan lainnya.

Agar bisa menjaga kelestarian alam, setiap warga desa perlu secara bergotong-royong memulai dari lingkungan terkecil, sampai ke lingkungan lebih luas. Misal dimulai dari rumah masing-masing. Selain dari rumah, upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat juga kita lakukan di masyarakat dengan melakukan hal-hal, seperti berikut ini.

  1. Bercocok Tanam Dengan Bijak

Bercocok tanam dengan bijak dapat meningkatkan hasil panen petani. Untuk memberantas hama tanaman, warga desa dapat menggunakan musuh alami sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Warga desa juga dapat merotasi tanaman sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Menggunakan Produk Lokal

Menggunakan produk lokal dapat mengurangi jumlah barang-barang impor yang mungkin saja mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak lingkungan di desa. Selain itu, menggunakan produk lokal juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa secara luas.

3. Menjaga Flora Dan Fauna Langka

Dengan menjaga kelestarian hutan dan tidak melakukan perburuan liar, warga desa sudah turut menjaga flora dan fauna langka. Dengan demikian, keseimbangan ekosistem di desa tetap terjaga seutuhnya.

4. Menjaga Kelestarian Hutan

Hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat desa. Pasalnya, hutan menjadi paru-paru dunia yang dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, daerah resapan air terbesar sehingga dapat mencegah banjir bandang, erosi, dan tanah longsor, serta tempat tinggal aneka flora dan fauna.

Sebagai upaya menjaga kelestarian hutan, warga desa dapat menanam sejuta pohon, tidak membuka lahan dengan membakar hutan, tidak melakukan penebangan pohon secara liar, dan melaporkan pada pihak berwajib jika mengetahui adanya praktik penebangan liar.

5. Melakukan AMDAL

Sebelum membangun sesuatu, seperti gedung atau jalan, warga desa yang mengetahui hal itu dan terlibat di dalamnya harus melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal ini dilakukan agar pembangunan tersebut tidak merusak kelestarian lingkungan hidup dan mencari solusi atas konsekuensi yang akan dihadapi generasi desa berikutnya, di masa yang akan datang.

6. Reboisasi

Kondisi hutan saat ini memang sudah sangat memprihatinkan akibat banyaknya penebangan pohon secara liar. Dengan kondisi yang seperti ini, hutan tidak mampu lagi meresap air sehingga terjadi banjir bandang, erosi, dan tanah longsor. Karena itu, masyarakat desa harus bermitra dengan pihak-pihak terkait, agar melakukan reboisasi untuk tetap menjaga kelestariannya.

Dengan melakukan keenam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup di masyarakat desa itu, berarti kita turut menjaga keseimbangan ekosistem yang ada dan menjamin kualitas lingkungan desa, demi kebaikan generasi emas desa di masa depan.

Penulis : Danu

Exit mobile version