Site icon Kolom Desa

Jaga Kerukunan antar Warga, Pemdes Plumbon Gelar Sedekah Bumi

Kepala Desa Plumbon Gambang Nur Wakit didampingi jajaran Forkopimcam Gudo saat memberangkatkan peserta pawai budaya sedekah Dusun Gambang. Sumber : Dwi Aris S/RdrJombang

Kepala Desa Plumbon Gambang Nur Wakit didampingi jajaran Forkopimcam Gudo saat memberangkatkan peserta pawai budaya sedekah Dusun Gambang. Sumber : Dwi Aris S/RdrJombang

Kolomdesa.com, Jombang – Pemerintah Desa (Pemdes) Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, menggelar kegiatan rutin tahunan di bulan Muharam, yaitu sedekah bumi.

Kegiatan ini dilaksanakan demi menjaga kerukunan antar elemen warga, serta ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan.

“Sedekah bumi merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat. Sedekah bumi juga diartikan sebagai sarana bertemunya warga dengan umaro dan ulama sebagai bentuk kerukunan bersama serta memanjatkan doa agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana,” ujar Kepala Desa Plumbon Gambang, Nur Wakit, Senin (5/8/2024).

Wakit menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan sedekah bumi di Dusun Gambang diawali dengan pawai budaya kirab tumpeng dan gunungan aneka hasil bumi serta jajanan tradisional. Warga yang mengikuti pawai budaya juga menampilkan berbagai pertunjukan kesenian dengan mengenakan beragam busana.

“Perpaduan seni tradisional dan modern yang ditampilkan selama arak-arakan pawai budaya menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat desa dan para pengunjung yang menyaksikan di sepanjang rute kirab,” tambahnya.

Tumpeng dan gunungan yang telah dikirab lantas diperebutkan oleh warga dan para pengunjung di lokasi finish.

“Pawai budaya kali ini selain untuk merayakan tahun baru Islam 1466 Hijriah sekaligus juga untuk menyongsong HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia,” tambahnya lagi.

Antusiasme pada acara sedekah bumi Dusun Gambang terlihat dari kekompakan yang sangat tinggi. Terwujudnya kegiatan merupakan hasil dari anggaran swadaya dalam wujud sedekah dan sumbangan sukarela para warga. Nur Wakit berharap, kegiatan ini dapat berlangsung secara rutin pada tiap tahun ke depannya.

“Guyup rukun masyarakat merupakan pondasi utama dalam membangun desa, kerukunan yang telah terjalin harus semakin ditingkatkan dan dijaga untuk selama-lamanya,” pungkasnya.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu

Exit mobile version