Kolomdesa.com, Tabanan– Pulau Dewata Bali memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Keindahan alam, pantai, adat dan budayanya begitu kaya.
Salah satu desa yang menarik dikunjungi adalah Desa Angseri di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Yang berjarak hanya 1,5 jam dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Rasanya tidak cukup bila mengunjungi Desa Angseri tanpa menggali lebih luas kekayaan alamnya. Desa ini memiliki luas wilayah 758 hektare dan berada di area ketinggian 640 mdpl, dengan udara yang realtif sejuk. Setiap pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan alam serba hijau dari pegunungan maupun perkebunan.
Dari luas wilayah itu, nyaris 50 persen Desa Angseri merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Ini sekaligus menjadi daya tarik agrowisata bagi wisatawan yang berkunjung.
Kepala BUMDes Angseri, I Wayan Cekug, menjelaskan awal mula wilayahnya berhasil melakukan tata kelola air bagi kehidupan masyarakat. Hal tersebut berangkat dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sehingga tata kelola air tersebut dibentuk dan dijalankan.
“Kami di BUMDes kini melanjutkan pengairan air kepada masyarakat desa setelah adanya pembangunan bak penampungan dan pipa induk,” ujar Cekug saat diwawancara Kolomdesa.com, Selasa (30/7/24).
Sebelumnya, lanjut Cekug, warga desa masih mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari dari sungai yang berlokasi di bawah pemukiman warga.
Lumbung Air Bersih Desa Angseri. Sumber Foto: Dokumentasi Pemdes Angseri
Tarif Air Bersih Desa Angseri
Melalui pengelolaan air yang diterapkan BUMDes, warga cukup membayar sekitar Rp 1.000 per hari untuk 10 kubik air. Atau sekitar Rp30.000 per bulan untuk pemakaian rumah tangga.
“Tarif air bersih kami sangatlah terjangkau hanya seribu rupiah tiap harinya,” tutur Cekug.
Sedangkan biaya untuk penyambungan awal ke rumah tangga dikenakan biaya sebesar Rp 1.000.00. Sedangkan tarif penggunaan air untuk keperluan di luar itu ditetapkan sebagai berikut:
- Biaya beban sebesar Rp 20.000
- Tarif Rp 1500,-/m3 (0-10m3)
- Tarif Rp 2000,-/m3 (11-20m3)
- Tarif Rp 3000,-/m3 (di atas 20m3)
Dengan adanya aliran air dari program tersebut, juga meningkatkan ekonomi warga desa. Sebab air tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga sejumlah warga memanfaatkan air untuk mengembangkan usahanya, khususnya pedagang kuliner.
Wisata Pemandian Air Panas Angseri. Sumber Foto: Dokumentasi Pemdes Angseri
Pemandian Air Panas Angseri
Selain air bersih, Desa Angseri memiliki kekayaan alam Air Panas Angseri. Destinasi ini mempunyai daya tarik tersendiri, yaitu air panasnya yang mengandung belerang dan bersumber langsung dari Gunung Batukaru.
“Pemandian Air Panas Angseri masih sangat alami yang bersumber langsung dari belerang Gunung Batukaru,” kata Kepala Desa Angseri, I Nyoman Warnata.
Desa Angseri memang memiliki air berlimpah. Sejumlah titik mata air juga ditemukan sekitar desa. Kekayaan air itu kini telah dikelola baik melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Angseri.
Selain memiliki keunggulan tata kelola air dan pariwisata yang baik, Desa Angseri juga memiliki potensi wisata. Prebekel atau Kepala Desa Angseri I Nyoman Warnata menjelaskan bahwa pihaknya juga ingin membuat pariwisata di Desa Angseri lebih maju.
“Kalau kita menyimak potensi di desa kami itu banyak yang bisa dikembangkan. Memang yang paling menarik adalah bidang pariwisata,” kata Warnata menjelaskan.
Penulis: Kurnia
Editor: Rizal
