Site icon Kolom Desa

Akibat Musim Kemarau, 4 Desa di Tulungagung Alami Krisis Air Bersih

Petugas menyalurkan air bersih ke warga. Sumber : Istimewa, Dok BPBD Tulungagung

Petugas menyalurkan air bersih ke warga. Sumber : Istimewa, Dok BPBD Tulungagung

Kolomdesa.com, Tulungagung – Sebanyak empat desa di Tulungagung mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau yang melanda wilayah tersebut. Empat desa yang terdampak di antaranya; Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Desa/Kecamatan Besuki, Desa/Kecamatan Campurdarat, dan Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.

“Baru bulan Juli ini penyusutannya drastis, sehingga tidak cukup untuk kebutuhan warga,” kata Sutarji, ketua RT 7 Dukuh Comanuk, Desa/Kecamatan Besuki, Rabu (31/7/2024).

Sutarji menjelaskan bahwa jumlah warga yang terdampak krisis air di wilayahnya mencapai 46 kepala keluarga, tersebar di RT 6 dan 7.

“Alhamdulillah sekarang sudah mulai dikirim bantuan air bersih dari BPBD. Ini pengirimannya biasanya dua hari sekali, sekali kirim 10 ribu liter,” ujarnya.

Bantuan air bersih tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan warga selama dua hari. Selain bantuan BPBD, warga masih memanfaatkan sisa air di sumber yang ada untuk mendukung kebutuhan sehari-hari.

“Airnya di sumber kan masih ada sedikit, ya Alhamdulillah masih bisa dimanfaatkan,” tambah Sutarji.

Krisis air ini menjadi hal biasa di wilayah Comanuk, bahkan hampir setiap musim kemarau tiba, wilayah ini hampir pasti mengalami krisis air bersih.

“Tahun 2023 kemarin itu ya sekitar bulan Juli kekeringannya,” imbuhnya

Sedangkan menurut kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Gilang Zelakusuma, keempat desa yang mengalami kekeringan seluruhnya berada di wilayah selatan Tulungagung.

“Krisis air ini terjadi pada bulan Juli ini. Warga biasanya memanfaatkan sumber air yang ada di dekat perkampungan, namun karena kemarau airnya berkurang,” kata Gilang.

Terkait kondisi tersebut, warga melalui pemerintah desa telah mengajukan permintaan bantuan air bersih ke BPBD Tulungagung. Saat ini BPBD setempat merespons permintaan tersebut dengan mendistribusikan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Pasokan air kami kirim ke titik yang mengalami krisis air. Pengiriman kami lakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan warga,” jelasnya.

Pihaknya berharap pasokan air bersih tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak bagi para korban kekeringan.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu

Exit mobile version