Kolom Desa

Menjelajahi Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang: Surga di Tengah Danau Toba

Kolaborasi potensi wisata yang lengkap membuat Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang masuk dalam 50 besar ADWI 2024 dan digadang jadi World Class Tourism Destination. Sumber Foto: Dok. Kemenparekraf

Kolomdesa.com, Tapanuli Utara – Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang terletak di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Menurut legenda, Pulau Sibandang dikenal sebagai salah satu pulau di perairan Danau Toba yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan budaya.

Pulau Sibandang merupakan salah satu dari 16 geosite Toba Caldera UNESCO Global Geopark. Letusan dahsyat Gunung Purba Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu membentuk pulau ini.

“Ada empat marga di sini: Ompusunggu, Rajagukguk, Simaremare, dan Siregar. Terdapat tiga desa: Desa Sibandang, Parsampuran, dan Papande,” ujar Pengelola Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang, Switno Rajagukguk kepada Kolomdesa.com, Rabu (24/7/2024).

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya, tetapi juga menjadi contoh nyata semangat gotong royong dan kolaborasi dalam mengelola dan mempromosikan pariwisata lokal. Kolaborasi antara tiga desa dan dukungan masyarakat sangat penting dalam menjaga dan mengembangkan potensi wisata di sini.

Pesona Alam dan Budaya

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang menawarkan panorama danau yang menakjubkan, perbukitan hijau yang asri, dan udara segar yang menyejukkan. Para wisatawan dapat menjelajahi pulau dengan bersepeda, trekking, atau berkuda.

Menikmati panorama danau dari Bukit Holbung, atau berenang di air jernih Danau Toba. Pengunjung yang tertarik dengan wisata budaya dapat mengunjungi rumah adat Batak, mempelajari tenun Ulos tradisional, dan menyaksikan pertunjukan tari dan musik Batak yang semarak.

Interaksi dengan penduduk lokal yang ramah akan memberikan pengalaman budaya yang tak terlupakan. Sektor agrowisata juga menjadi daya tarik utama di sini. Pengunjung dapat mengunjungi kebun kopi dan kakao, memetik buah segar langsung dari pohonnya, dan belajar tentang proses pengolahan kopi dan coklat. Berbagai produk lokal seperti kopi, coklat, dan kerajinan tangan khas Batak tersedia sebagai oleh-oleh.

“Keunikan desa wisata kami terletak pada kombinasi keindahan alam, keramahan budaya Batak yang autentik, dan agrowisata yang menarik. Pengunjung dapat menikmati berbagai pengalaman wisata yang berbeda di sini, mulai dari wisata alam, budaya, hingga agrowisata,” terang Switno Rajagukguk.

Keunikan Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang memiliki wisata sejarah dan budaya seperti rumah peninggalan kerajaan Raja Sorta Uluan, sarkofagus, benteng kerajaan, dan situs Namartua Situnggung. Pengunjung bisa menemukan jejak kerajaan Sibandang, misalnya benteng batu dan Rumah Bolon yang menjadi istana raja saat itu.

Rumah Peninggalan Kerajaan Raja Sorta Uluan merupakan atraksi sejarah utama. Rumah ini dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Batak, menggunakan bahan alami seperti kayu dan bambu. Pengunjung dapat mengikuti tur yang dipandu oleh pemandu lokal yang berpengetahuan luas tentang sejarah dan budaya Pulau Sibandang.

“Kami berusaha memastikan bahwa pariwisata di Pulau Sibandang dapat berkembang tanpa merusak keindahan alam dan budaya lokal. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada wisatawan mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan menghormati budaya setempat,” ujar Switno Rajagukguk.

Menikmati Trekking Puncak Natinsuk dan Mangga Udang

Puncak Natinsuk, atau Puncak Pulau Sibandang, adalah salah satu atraksi ekowisata utama. Dari puncak ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan 360 derajat Danau Toba dan sekitarnya. Jalur trekking yang cukup menantang namun menyenangkan, melewati hutan dan perbukitan alami, memberikan pengalaman petualangan yang tak terlupakan.

Setelah menikmati keindahan Danau Toba dari Puncak Natinsuk, pengunjung bisa menikmati mangga udang yang merupakan buah khas desa wisata ini. Mangga ini dikenal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Bentuknya yang unik menyerupai udang menjadi alasan mengapa disebut “mangga udang”.

Menjelajahi Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang: Surga di Tengah Danau Toba
Mangga udang, buah khas Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang yang terkenal dengan rasanya yang manis dan tekstur lembutnya. Sumber Foto: indonesia.travel

Wisata Budaya dan Tradisi

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang terkenal dengan nilai budaya, adat, dan tradisi suku Batak yang kental. Kain Ulos adalah salah satu bentuk kekayaan budaya yang penuh nilai kearifan lokal dan penghormatan kepada leluhur. Proses pembuatan kain tenun ini masih dijaga dengan menggunakan alat tradisional dan pewarna alami.

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang juga menawarkan atraksi budaya seperti tari hoda-hoda etnik Toba, yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketangkasan. Tari Hoda-Hoda sering ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Kain ulos ditenun secara rumit dengan warna-warna cerah dan corak unik yang mewakili berbagai aspek budaya Batak, seperti status sosial, status perkawinan, dan ritual keagamaan. Sumber Foto: indonesia.travel

 Rute dan Tarif Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang dapat diakses dengan mudah dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Pengunjung dapat menggunakan angkutan umum seperti bus atau mobil travel ke Pelabuhan Muara. Dari pelabuhan, terdapat kapal penyeberangan yang beroperasi secara rutin ke Pulau Sibandang.

Desa wisata kawasan Pulau Sibandang buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 21.00. Untuk menyeberang ke Pulau Sibandang, wisatawan dapat menggunakan kapal feri Muara Putih 1 dengan biaya:

– Orang: Rp10.000 (pulang pergi)

– Motor: Rp15.000 (pulang pergi)

– Mobil Pribadi: Rp120.000 (pulang pergi)

Pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk untuk memasuki desa wisata. Namun, beberapa atraksi wisata seperti Bukit Holbung dan air terjun memiliki biaya masuk tersendiri.

Grafik Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang

Desa Wisata Kawasan Pulau Sibandang menerima ribuan pengunjung setiap tahunnya. Pada tahun 2021, jumlah pengunjung mencapai 5.000 orang, meningkat menjadi 8.000 pada tahun 2022, dan mencapai 10.000 wisatawan pada tahun 2023.

Pendapatan desa ini juga mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2021, desa ini memperoleh pemasukan Rp500 juta, meningkat menjadi Rp800 juta pada tahun 2022, dan mencapai Rp1 miliar pada tahun 2023.

“Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan Pokdarwis, kami optimis bahwa Pulau Sibandang akan terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia,” pungkas Switno Rajagukguk.

Editor: Rizal K

Exit mobile version