Destinasi Hutan Bakau dengan Ekosistem Burung Endemik Langka Desa Wisata Soinrat

Desa Wisata Soinrat berada di kawasan pesisir laut Pulau Kei Besar, dengan bentangan Pohon Bakau yang masih terjaga. Ekosistem yang sehat membuat kawasan tersebut banyak dihuni oleh beragam burung endemik langka.
Keindahan Pantai di Desa Wisata Soinrat. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Keindahan Pantai di Desa Wisata Soinrat. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

Kolomdesa.com, Malteng  – Desa Wisata Soinrat terletak di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Desa ini berada di kawasan pesisir dengan ekosistem laut yang masih terjaga, menjadikannya habitat berbagai hewan.

Dikenal oleh warga setempat sebagai ‘Ohoi Soinrat’, desa ini menawarkan keindahan alam yang memukau. Mayoritas penduduknya adalah nelayan, memanfaatkan laut yang kaya akan ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dijual di pasar.

Keunikan Desa Soinrat tidak hanya pada hasil lautnya. Pesisirnya yang dihiasi pohon bakau menjadi daya tarik tersendiri, berbeda dari pantai di daerah lain. Hutan bakau di dekat pantai merupakan habitat burung endemik, menambah pesona alam desa ini.

Sejak tahun 2020, Desa Soinrat ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. Status ini telah meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. 

“Saat ini, destinasi wisata di Desa Soinrat terus dibenahi, dan segala kebutuhan yang menunjang wisatawan sudah mulai dibangun,” ucap Pengurus Pokdarwis Soinrat, Phina Sangur kepada Kolomdesa.com, Minggu (14/07/2024).

Destinasi Hutan Bakau dengan Ekosistem Burung Endemik Langka Desa Wisata Soinrat
Keberadaan hutan bakau dan palem di pesisir Pantai Soinrat. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

Pantai dengan Air yang Tenang

Desa Wisata Soinrat memiliki keunggulan dalam wisata pantainya. Air laut di pesisir Desa Soinrat sangat bersih dan tenang. Meskipun tepi daratan yang bertemu air bukanlah pasir seperti pantai pada umumnya, wisatawan tidak perlu khawatir akan tergores, karena airnya tidak memiliki ombak.

Kejernihan air di Pantai Soinrat memungkinkan wisatawan melihat langsung kehidupan bawah laut. Beragam ikan kecil dan rumput laut terlihat dengan jelas.

Wisatawan dapat berendam di Pantai Soinrat sambil melakukan snorkeling untuk melihat biota laut dari dekat. Selain itu, snorkeling membantu melemaskan otot yang tegang sehingga tubuh menjadi sehat dan bebas dari pegal-pegal.

Saat berolahraga snorkeling, wisatawan dapat menggunakan kamera bawah air untuk mengabadikan momen di dalam laut. Kejernihan air di Pantai Soinrat memberikan keleluasaan bagi wisatawan untuk memilih objek laut yang akan didokumentasikan.

“Para wisatawan akan menemukan beragam satwa laut dan dijamin betah berlama-lama menikmati pemandangan bawah laut di Pantai Soinrat ini,” terang Pina Sangur.

Jadi Habitat Burung Endemik

Pohon Bakau yang tumbuh subur di Pantai Soinrat merupakan surga bagi hewan khas kawasan tersebut. Berbagai jenis burung endemik yang berasal dari Maluku Tenggara dapat ditemukan di kawasan tersebut.

Burung-burung yang ada di Pantai Soinrat di antaranya ada Great Kei White Eye, Kai Island Coucal, dan Kai Islands Pygmy Parrot, serta Kei Monarch. Burung-burung itu merupakan hewan yang terkenal, bahkan masuk dalam catatan naturalis Alfred Wallace.

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Soinrat dapat melihat burung dari dekat dengan masuk ke dalam hutan bakaunya. Saat berada di hutan bakau tersebut, wisatawan dapat melihat langsung keberadaan sarang burung.

“Burung yang hidup di kawasan hutan bakau Desa Soinrat ini sudah ada sejak lama, dengan menjaga tempat tinggalnya agar tidak dirusak merupakan rahasia burung endemik masih ada hingga saat ini,” terangnya.

Rute Menuju Desa Wisata Soinrat

Desa Wisata Soinrat terletak di selatan Ibu Kota Maluku Tenggara. Wisatawan yang berada di Maluku Tenggara dapat menggunakan mobil untuk menuju Desa Wisata Soinrat. Jarak antara kedua tempat tersebut adalah 24 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 55 menit.

Bagi wisatawan dari luar Maluku, perjalanan dapat dimulai dengan menggunakan transportasi udara. Pertama, naik pesawat dari bandara yang memiliki rute menuju Bandara Pattimura, Ambon, Maluku. Setelah tiba di Bandara Pattimura, perjalanan dilanjutkan dengan penerbangan ke Bandara Karel Sadsuitubun.

Setibanya di Bandara Karel Sadsuitubun di Pulau Kei Kecil, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Kei Besar dari Pelabuhan Tual ke Pelabuhan Elat dengan kapal. Setelah tiba di Pelabuhan Elat, perjalanan diteruskan ke Desa Wisata Soinrat yang berjarak 4 km dengan waktu tempuh sekitar 9 menit.

Desa Wisata Soinrat buka setiap hari dari pukul 08:00 WIB hingga 17:00 WIB. Wisatawan yang ingin berkunjung di luar jam tersebut dapat mengajukan izin terlebih dahulu kepada pihak pengelola, terutama jika berkunjung ke wilayah pesisir Desa Wisata Soinrat.

Tiket masuk ke destinasi wisata Desa Soinrat sangat terjangkau. Wisatawan hanya perlu membayar biaya sebesar Rp 10.000 untuk setiap objek wisatanya.

Pengunjung Desa Wisata Soinrat

Desa Wisata Soinrat  merupakan kawasan wisata favorit bagi warga setempat. Banyak para wisatawan nasional datang untuk melihat langsung hewan endemik yang ada di Pulau Kei Besar ini.

Wisata yang ada di Desa Soinrat terlihat dari jumlah kedatangan pengunjung setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2020, desa ini menerima kunjungan mencapai 9000 wisatawan.

Desa Wisata Soinrat kembali mengalami kenaikan untuk jumlah pengunjungnya pada tahun 2021. Jumlah pengunjung yang datang ke Desa Soinrat mencapai 10,5 ribu orang.

Pengunjung Desa Wisata Soinrat mengalami kenaikan pada tahun 2022 di tengah geliatnya perkembangan wisata nasional. Desa ini mengalami kenaikan wisatawan mencapai 11 ribu orang

Kenaikan wisatawan naik signifikan pada tahun 2023. Jumlah wisatawan yang datang di kawasan itu bahkan mencapai 12 ribu orang dalam setahun.

“Wisata Desa Wisata Soinrat banyak dikunjungi oleh wisatawan di sekitar Maluku, Sulawesi dan wisatawan lainya berasal dari daerah seluruh Indonesia,” beber Phina.

Omzet Desa Wisata Soinrat

Omzet yang diperoleh dari  kegiatan wisata di Desa Soinrat terbilang cukup besar. Tahun 2020 saja, omzet yang diperoleh dari sektor wisata di Desa Soinrat mencapai Rp 30 juta.

Setahun berikutnya, atau pada tahun 2021. Desa Wisata Soinrat mendapat omzet lebih besar dari tahun sebelumnya. Pada tahun itu omzet yang diperoleh mencapai Rp 32  juta.

Desa Wisata Soinrat kembali naik pada tahun 2022. Pada tahun tersebut, Desa Soinrat mendapat omzet dari sektor Pariwisata menyentuh Rp 34 juta.

Kenaikan omzet Desa Wisata Soinrat signifikan terjadi pada tahun 2023. Destinasi wisata yang dikelola oleh warga setempat itu bahkan mampu mendapat omzet hingga mencapai Rp 40 juta.

“Omzet yang diperoleh merupakan hasil dari banyak kedatangan pengunjung yang silih berganti untuk berwisata di Desa Soinrat,” pungkas Phina.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: