Site icon Kolom Desa

Tahun 2024 Kalsel Tak Ada Lagi Desa Berstatus Tertinggal

Suasana di sekitar gerbang Desa Banua Anyar di Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Suasana di sekitar gerbang Desa Banua Anyar di Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Sumber: Desa Banua Anyar

Kolomdesa.com, Banjarmasin – Pembangunan desa di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menuai hasil positif, yakni pada tahun 2024 tidak ada lagi desa berstatus tertinggal.

Hal ini merupakan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pemerintah desa yang menjalankan sejumlah program untuk kemajuan desa di Kalsel.

Untuk memastikan tidak ada lagi desa tertinggal di Kalsel, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kalsel Raudatul Jannah beserta jajaran satuan kerja perangkat daerah Provinsi Kalsel melaksanakan kegiatan turun ke desa (turdes) pada 1-6 Juli 2024.

“Kegiatan turdes tahun ini merupakan turdes yang ke-10 dan dinamakan Turdes Menembus Batas Ke-10. Temanya ialah ”Bergerak dengan Kekuatan Rakyat Menuju Indonesia Emas, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Cinta Banua,” Kata ubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Minggu (7/7/2024).

Sahbirin mengatakan dengan menggunakan sepeda motor trail, Gubernur Kalsel beserta rombongan menempuh jarak 1.263,7 kilometer, melintasi sejumlah desa di 13 kabupaten/kota. Perjalanan dimulai dari Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, dan berakhir di Alam Roh 24, Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

“Pemerintah berupaya menyerap langsung aspirasi masyarakat yang ada di desa-desa melalui kegiatan turdes. Selain itu, juga ingin memastikan tidak ada lagi desa tertinggal di Kalsel, sehingga semua masyarakat berhak mendapatkan akses yang sama dalam pembangunan dan kesejahteraan,” ujarnya.

Sahbirin menjelaskan berbagai program dilaksanakan pada turdes ke-10, antara lain bantuan sarana prasarana badan usaha milik desa (BUMDes), sunatan massal, pembagian bahan pokok, dan penanaman pohon. Program itu diharapkan dapat membawa kemajuan dan perbaikan pada kondisi masyarakat di berbagai pelosok Kalsel, terutama yang kurang tersentuh pembangunan.

”Alhamdulillah pada 2024 ini sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Kalsel. Ini pencapaian luar biasa yang patut disyukuri,” tambahnya.

Sehingga, Pada 2016 Kalsel masih memiliki 1.438 desa tertinggal dari 1.864 desa. Namun, berkat kerja keras dan sinergi berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat, Kalsel berhasil mencapai target nasional pengentasan desa tertinggal sebelum 2026.

”Target ini seharusnya tuntas pada 2026, tetapi ternyata sudah bisa tuntas tahun 2024. Pencapaian ini menunjukkan komitmen dan tekad kuat dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa-desa tertinggal,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Pemprov Kalsel, 844 desa di Kalsel sudah berstatus desa maju dan 808 desa dalam fase desa mandiri. Sisanya juga sudah meningkat statusnya menjadi desa berkembang dari segi infrastruktur, sosial, hingga ekonomi.

”Pencapaian itu bukan hanya karena turdes, melainkan juga berkat upaya kolaborasi antarpemangku kepentingan. Juga karena adanya sinkronisasi, kerja sama, dan gotong royong warga bersama pemerintah daerah dan pusat,” ujarnya.

Penulis : Devi arp
Editor : Danu

Exit mobile version