Site icon Kolom Desa

Program Smart Village Berhasil Dongkrak Kemajuan Desa Toro

Foto Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana (PPSP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sofyan Hanafi melakukan kunjungan ke Desa Toro, Sigi, Rabu (26/6/2024), Sumber Foto, Humas Pemprov Sulteng

Foto Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana (PPSP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sofyan Hanafi melakukan kunjungan ke Desa Toro, Sigi, Rabu (26/6/2024), Sumber Foto, Humas Pemprov Sulteng

Kolomdesa.com, Sigi – Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana (PPSP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sofyan Hanafi meninjau pengembangan program smart village di Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dalam kunjungannya itu, dirinya memberikan apresiasi kepada komunitas internet yang ada di desa tersebut untuk kemajuan desa melalui program smart village.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada komunitas internet desa yang begitu semangat dan antusiasme yang tinggi, mengurus pemanfaatan teknologi internet di Desa Toro, untuk kemajuan desa melalui program smart village,” katanya, Rabu (26/6/2024).

Ia mengatakan, harapannya kedepan desa ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Sulawesi Tengah untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pembelajaran dan kegiatan usaha dalam menggerakkan ekonomi desa.

Dirinya juga berharap, agar keberhasilan smart village di Desa Toro ini bisa mendapatkan perhatian dan pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Sigi serta menjadi pemicu sinergi antara pemerintah dan masyarakat di era digitalisasi saat ini.

“Kami berharap keberhasilan smart village di Desa Toro mendapatkan perhatian dan pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Sigi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfosantik Sulteng Sudaryano R. Lamangkona mengatakan bahwa program smart village ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa, meningkatkan akses informasi, serta memperkuat perekonomian lokal.

“Selain itu, melalui internet diharapkan masyarakat dapat melakukan proses pembelajaran secara dalam jaringan atau online dari berbagai platform aplikasi, seperti pertanian, perkebunan, perbengkelan, mekanisasi, penjualan komoditi, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Menurutnya, internet desa berbasis komunitas bukan hanya memberikan akses informasi yang lebih luas. Akan tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian desa.

“Hal ini seiring dengan arah kebijakan Bapak Gubernur yang akan membangun dan mengembangkan program smart village di Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Ia mengatakan, internet desa tidak saja sebagai saluran akses komunikasi dan akses informasi bagi masyarakat, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat desa.

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Danu

Exit mobile version