Site icon Kolom Desa

Cegah Abrasi, Karang Taruna Desa Harapan Tanam 5.000 Bibit Mangrove

Foto Penanaman Pohon Mangrove di Desa Harapan Oleh Karang Taruna Desa Harapan, Sumber Foto: Istimewa

Foto Penanaman Pohon Mangrove di Desa Harapan Oleh Karang Taruna Desa Harapan, Sumber Foto: Istimewa

Kolomdesa.com, Luwu Timur – Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia, Karang Taruna Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan melakukan penanaman 5.000 bibit pohon mangrove di sepanjang bibir Pantai Lampia untuk melindungi pesisir pantai dari abrasi.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur, Ahyar Haeruddin.

“Kami (DLH) selalu merespon dan memberikan apresiasi kegiatan seperti kepedulian terhadap pelestarian lingkungan,” kata Ahyar Haeruddin, Senin 24/6/2024).

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, pengurus Karang Taruna Luwu Timur, khususnya Karang Taruna Desa Harapan, pemerintah Desa Harapan dan PT CLM.

“Saya yakin dengan kerjasama, kita bisa wujudkan lingkungan hidup Luwu Timur ini bersih, hijau dan lestari,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Harapan, Mustakim menekankan agar proses pelestarian tidak dilakukan hanya sebatas awal fase penanaman semata. Akan tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal.

“Yang paling penting setelah ditanam dilakukan perawatan, dipantau, dan dirawat, sehingga betul-betul semuanya hidup. Jangan hidupnya waktu panas ditanam tapi kemudian mati setelah ditinggal, semuanya harus dirawat dan dipelihara,” jelasnya.

Ketua Karang Taruna Desa Harapan, Suandi mengatakan kegiatan ini dilakukan masih dalam rangkaian untuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia, yang bertema Tanah Kita, Masa Depan Kita.

Ia juga menjelaskan, mangrove memiliki berbagai manfaat dan peran yang amat krusial bagi keberlanjutan lingkungan. Menurutnya, hutan mangrove diyakini bermanfaat menstabilkan garis pantai, mengurangi erosi dari gelombang badai, arus ombak dan pasang surut.

“Sistem akar mangrove yang rumit juga membuat hutan ini menarik bagi ikan dan organisme lain yang mencari makanan dan berlindung dari predator,” tutupnya.

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Danu

Exit mobile version