Kolom Desa

Desa Wisata Cikolelet Miliki Keindahan Alam dan Kaya Budaya

Desa Wisata Cikolelet. Sumber: Dok Kolomdesa/Habib

Kolomdesa.com, SerangDesa Wisata Cikolelet merupakan desa wisata baru di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Desa wisata yang satu ini tidak hanya memiliki pemandangan alam indah tetapi juga kekayaan budayanya yang menarik untuk diketahui.

“Desa kami merupakan desa wisata yang memiliki empat potensi wisata diantaranya wisata alam, wisata buatan, tradisi budaya, dan ekonomi kreatif,” kata Kepala Desa Cikolelet melalui Kasi Kesejahteraan Lukman Hakim saat dikonfirmasi Kolomdesa, beberapa waktu lalu.

Keindahan Alam

Di Desa Wisata Cikolelet wisatawan akan disambut berbagai keindahan alam berupa curug hingga daerah perbukitan hijau yang memesona. Mulai dari Curug Lawang, Curug Kembar, Puncak Cibaja, hingga Gunung Pilar bisa wisatawan nikmati saat berkunjung ke Desa Wisata Cikolelet.

Ada dua air terjun seperti Curug Lawang dan Curug Kembar yang menjadi andalan wisatawan. Curug Lawang dapat di akses melalui jalur Desa Wisata Cikolelet. Potensi atraksi wisata yang ada di Curug Lawang menawarkan pemandangan alam pegunungan dan bebatuan alami yang memberikan perpaduan yang sempurna.

Curug Kembar menyuguhkan keanekaragaman hayati dan suasana pegunungan serta persawahan milik warga sekitar. Uniknya, curug ini membentuk 2 curug dengan sumber yang sama.

Desa Wisata Cikolelet Miliki Keindahan Alam dan Kaya Budaya
Puncak Cibaja. Sumber: Jadesta Kemenparekraf.

Atraksi Budaya

Menurut Lukman, masyarakat setempat juga mengembangkan fasilitas untuk memenuhi kenyamanan wisatawan dengan tetap mengedepankan pelestarian kebudayaan lokal. Salah satunya atraksi budaya yang patut disaksikan di Desa Wisata Cikolelet adalah tradisi Ngurah Danau.

Ngurah Danau merupakan tradisi membersihkan danau yang diadakan setahun sekali. Seluruh masyarakat akan berkumpul ke danau yang mulai mengering dan mengambil ikan di danau. Selain tradisi Ngurah Danau, masyarakat Desa Wisata Cikolelet juga masih melakukan tradisi Mamaca, Rapah Kok, Rampak Kasidah, Kendang Pencak Silat, Tari Yalil, dan pertunjukan calung.

Tak hanya soal tradisi yang terus dijaga, desa ini juga memiliki potensi sport tourism yang dapat dikembangkan, yakni menjajal adrenalin di jalur sepeda gunung di Desa Wisata Cikolelet patut dicoba wisatawan yang berkunjung.

Spot Tourism Trail. Sumber: Jadesta Kemenparekraf.

Pengembangan Ekonomi Kreatif

Masing-masing tradisi dan atraksi wisata tersebut memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang tinggi untuk terus dikembangkan guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Wisata Cikolelet.

Desa Wisata Cikolelet juga mengembangkan beragam produk ekonomi kreatif, seperti susu kambing etawa, kopi robusta, olahan jamur tiram, emping melinjo, dan lain sebagainya. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat sekaligus belajar proses pembuatan produl-produk tersebut secara langsung.

Produk susu kambing etawa. Sumber: Jadesta Kemenparekraf.

Prestasi Desa Wisata Cikolelet

Desa Wisata Cikolelet menjadi kebanggaan masyarakat Banten dalam Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2021 lalu. Dua trofi langsung diraih oleh desa yang terletak di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang ini.

Trofi pertama, Cikolelet mendapatkan ADWI 2021 dengan kategori Desa Wisata Rintisan. Atas kategori ini, Cikolelet meraih dana pengembangan Rp 10 juta. Kemudian trofi kedua adalah Desa Wisata Terfavorit ADWI 2021 atas respons netizen dalam vote video Youtube. Desa Cikolelet meraih 75.046 like yang dilaksanakan 1-5 Desember 2021.

Trofi itu diberikan langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Kemudian atas penghargaan ini, Cikolelet mendapat dana pengembangan Rp50 juta.

Rute dan Lelak Geografis

Rute menuju Desa Wisata Cikolelet berada di sekitar 45 Km dari arah Kabupaten Serang. Sementara dari pusat Kota Jakarta sekitar 135 Km atau 3 jam melewati Jl. Tol Merak – Jkt/Jl. Tol Tangerang – Merak dan Jl. Nasional III.

Desa Cikolelet ini memiliki luas sekitar 954 Ha. Secara geografis, letak desa ini merupakan wilayah pegunungan, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Cikedung, sebelah barat Desa Baros Jaya, sebelah utara Desa Mekarsari dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kubang Baros.

Exit mobile version