Kolomdesa.com, Jayapura – Distrik Muara Tami dinilai menjadi kawasan strategis ekonomi, sosial budaya dan kawasan pendukung strategis lingkungan hidup Kota Jayapura. Pasalnya, kawasan itu merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG).
Hal tersebut dikatakan oleh kata Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Frederik Awarawi dalam kegiatan fasilitasi kerja sama antar desa kabupaten/kota di Jayapura. Di mana dalam kesempatan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura sepakat akan mempercepat pembangunan mulai wilayah perdesaan.
“Di dalam RT/RW Kota Jayapura telah ditetapkan kawasan strategis yakni wilayah Distrik Muara Tami di mana kawasan itu merupakan wilayah strategis nasional karena berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG),” katanya Rabu (12/6/2024).
Tujuan dari pembangunan tersebut, Frederik berharap dapat meningkatnya kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, pemerintah harus mampu memanfaatkan potensi desa sesuai dengan tata ruang kabupaten/kota.
“Dengan demikian pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk melakukan percepatan pembangunan sebagian wilayah pedesaan,” ujarnya.
Federik juga menjelaskan, sejak 2017 pembangunan yang fokus pada kawasan Distrik Muara Tami itu difasilitasi oleh Kementerian Desa PDTT. Sehingga telah membentuk badan usaha milik desa bersama Jopalala dan pembangunan sejumlah fasilitas.
“Salah satu diantaranya ialah pembangunan pasar kawasan yang terletak di depan Kantor Distrik Muara Tami,” jelasnya.
Dia menambahkan, Badan Usaha Milik Kampung (BUMKamp) merupakan kekuatan ekonomi baru yang hadir di tengah-tengah masyarakat kampung. BUMkamp memiliki peran strategis jika dikelola secara bertanggung jawab dan melibatkan masyarakat kampung.
“Oleh sebab itu, pengurus BUMKamp bersama Jopalala harus melengkapi diri dengan pola pikir wirausaha agar senantiasa fokus dan percaya kepada peluang usaha yang dijalani,” tandasnya.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu