Kolomdesa.com, Raja Ampat – Warga Kampung Friwen, Distrik, Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya belum menikmati listrik sepenuhnya. Pasalnya, di kampung itu listrik tidak menyala hingga 24 jam.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kampung Friwen Inse Mina Wawiyay, Jumat (7/6/2024). Ia juga mengungkapkan jika masyarakatnya juga menginginkan listrik di rumah mereka seperti di wilayah Indonesia yang lain.
“Kita juga sebenarnya mau (listrik menyala 24 jam) dari malam sampai pagi, pagi sampai malam. Kami masyarakat Kampung Friwen pasti mau seperti itu,” kata Inse.
Sejauh ini masyarakat Kampung Friwen hanya bisa menggunakan listrik selama 12 jam, yakni mulai 06.00 WIT sampai 18.00 WIT. Listrik di wilayah pendudukan yang berjumlah 217 jiwa ini bersumber dari Pembangkit Tenaga Listrik (PLN).
Selain listrik, Inse mengungkapkan bahwa warga Kampung Friwen menginginkan bantuan mengenai program rumah layak huni. Dana kampung yang dia dapatkan dari pemerintah tidak akan cukup jika untuk membangun rumah.
“Saya minta maaf bilang begini, tapi sebenarnya saya malu. Tapi, Pak, pasti masyarakat di sini juga mau ada bantuan rumah. Karena, mungkin setiap rumah itu ada tiga keluarga di satu rumah. Apalagi, sekarang masyarakat hanya mau saya berikan (perahu) fiber dulu (untuk mencari nafkah),” ujarnya.
Ia berharap pada pemerintah pusat untuk memberikan bantuan tersebut. Inse ujar, dengan begitu dana kampung dapat digunakan untul membiayai program lain.
“Jadi, untuk mau bangun rumah lagi, mungkin uangnya tidak cukup. Saya selalu pengen agar pemerintah pusat bisa memberikan bantuan uang rumah. Supaya dana kampung tidak harus membangun, tapi bisa dipakai program yang lain,” pungkasnya.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu