Site icon Kolom Desa

Monumen Bersejarah Desa Banyubiru Ambruk Diterjang Abrasi

Monumen bersejarah di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ambruk akibat abrasi. Sumber Foto: Detikbali

Monumen bersejarah di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ambruk akibat abrasi. Sumber Foto: Detikbali

Kolomdesa.com, Jembrana – Sebuah monumen yang menjadi tonggak sejarah di Dusun Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali ambruk diterjang abrasi. Tugu yang terletak di pinggir pantai tersebut hancur seperti rumah-rumah warga di sekitarnya.

“Saat ombak besar ketika bulan purnama itu dihantam ombak. Jadi pondasinya terkikis sehingga monumen ikut mabruk dan hancur,” kata salah seorang warga Banjar Pebuahan yang enggan disebutkan Namanya, Selasa (28/5/2024).

Ia menjelaskan Tugu ini dibangun untuk mengenang peristiwa perang laut pendaratan pertama pasukan Kapten Markadi pada 4 April 1946. Tugu itu menjadi simbol bahwa tempat itu berkaitan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa agresi militer 78 tahun lalu.

Namun, abrasi pantai yang parah telah merenggut keberadaan tugu bersejarah tersebut. Bagian atas tugu hancur dan pondasinya miring ke arah laut.

“Padahal, beberapa hari lalu tugu ini masih berdiri kokoh,” tuturnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menegaskan tugu monumen perjuangan yang hancur tersebut akan dibangun kembali setelah pembangunan senderan pengaman pantai selesai dikerjakan.

“Saat ini masih proses pembangunan senderan di Banjar Pebuahan. Nanti akan kami bangun lagi monumen yang rusak tersebut,” ungkap Tamba.

Menurutnya, pembangunan tugu dilakukan setelah pembangunan senderan guna menentukan lokasi yang lebih strategis dan aman agar tidak rusak lagi di masa depan. “Kami tentukan lokasi yang tepat nantinya,” tutup Tamba.

Penulis : Fais

Editor : Habib

Exit mobile version