Site icon Kolom Desa

Warga Kampung Abar Didorong Kembangkan Kerajinan Gerabah Khas Papua

Salah satu model gerabah khas pengrajin Kampung Abar, Sumber Foto: Istimewa

Salah satu model gerabah khas pengrajin Kampung Abar, Sumber Foto: Istimewa

JAYAPURA – Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura didorong untuk mengembangkan produk gerabah tanah liat sebagai cendera mata khas Papua. Produk gerabah tersebut nantinya akan menjadi salah satu kerajinan yang turut mewarnai Festival Danau Sentani (FDS) XIV pada 19-23 Juni 2024.

“Mama-mama di kampung bisa membuat berbagai bentuk kerajinan tangan dari gerabah, sehingga memiliki nilai seni tinggi dan dapat dijual sebagai oleh-oleh khas Papua,” kata Sekda Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi, Senin (19/5/2024).

Menurut Hana, saat ini pihaknya mendorong warga untuk membuat kerajinan tangan sebanyak-banyaknya. Besar harapan saat FDS menjadi dagangan yang bernilai jual.

“Jadi sekarang itu kerajinan tangan dibuat sebanyak-banyaknya dan dikumpulkan, pada saat FDS kalian bawa dan jual pasti pengunjung akan membeli,” ujarnya.

Ia menilai, warga Kampung Abar memiliki kemampuan mengolah gerabah menjadi berbagai kerajinan tangan. Potensi tersebut ia berharap dapat dimanfaatkan mengingat juga juga bahan baku tanah liat sangat melimpah di daerah itu.

“Kami sudah perintahkan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Koperasi dan UMKM untuk dapat membantu mereka (pelaku UMKM) di Kampung Abar supaya dapat mandiri serta meningkatkan ekonomi,” katanya lagi.

Selain produk gerabah, ia menginginkan produk kerajinan tangan lainnya juga harus dibuat oleh masyarakat dari 139 kampung. Pasalnya, dalam ivent tersebut akan banyak para wisatwan, sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik yang diminati.

“Selama ini hasil kerajinan khas Papua dari sembilan dewan adat suku Kabupaten Jayapura menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing seperti noken dari serat kayu, lukisan di atas kulit kayu, ukiran kayu itu bisa menambahkan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Wahyu
Editor: Danu

Exit mobile version