Kolom Desa

Wisata Gunung Sepikul, Berawal Dari Bukit Sepi, hingga Jadi Destinasi Wisata Favorit

Pemandangan unung Sepikul di Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember yang di bawahnya terdaat hamparan sawah. Sumber foto : Pemdes Pakusari.

Wisata Gunung Sepikul merupakan destinasi wisata yang ada di Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Berawal dari perbukitan yang sepi, saat ini sudah ramai dikunjungi wisatawan dengan berbagai destinasi wisata yakni Pendakian, Camping, Outbound dan Arung Jeram.

JEMBER – Wisata Gunung Sepikul merupakan destinasi alam yang berada di Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lokasinya yang berada di Kawasan Pedesaan, selain dua bukit yang kembar, juga terdapat hamparan sawah yang menambah destinasi wisata sederhana di kawasan itu.

Penyebutan Gunung Sepikul oleh masyarakat setempat sejatinya merupakan cerita yang berembagan di kawasan tersebut. Awanya, ada seorang bapak, yang alim disibukan dengan kegiatan pengajian. Sepulang dari pengajian, Bapak yang dikenal dengan Ki Deman itu selalu membawa makanan, yang umum disebut berkat.

Hasil berkat sepulang dari pengajian oleh Ki Deman itu lantas dipukul di punggungnya untuk di bawa pulang. Belum sampai di rumahnya, kemudian Ki Deman merasa lelah, dan memutuskan untuk beristirahat.  Namun, bukannya dibawa pulang, namun berkat itu dibiarkan begitu saja, dan seiring berjalannya waktu tumbuh tanaman, dan pohon besar.

Dua Bukit yang menjulang tinggi itu muncul akibat dari alat pemukul yang dipakai membawa berkat oleh Ki Deman. Latar belakang yang diyakini oleh masyarakat itu, akhirnya warga menyebut dengan sebutan Bukit Sepikul.

Sejatinya Bukit Sepikul di tengah sawah milik warga itu merupakan lahan milik negara, sehingga tempatnya tidak pernah dikunjungi oleh warga untuk tujuan wisata. Berkat kesadaran warga, akhirnya bukit tersebut dirawat, dan dibangun fasilitas jalan paving menuju ke bukit. 

Kesadaran Warga  yang digawangi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Pakusari. Wisata Bukit Sepikul yang memiliki luas lima hektar itu saat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan, dan sejak tahun 2020 mendapat Surat Keputusan (SK) Desa Wisata.

“Kedepannya fasilitas wisata akan terus diperbaiki, dan dilengkapi agar wisatawan yang datang dapat merasakan kenyamanan sehingga saat liburan tiba, memilih berlibur ke Gunung Sepikul,” ucap Kepala Desa Pakusari, Misjo pada Jumat (10/05/2023).

Gazebo di Tengah Bukut Wisata Gunung Sepikul, Kecamatan Pakusari, Jember. Sumber foto: Pemdes Pakusari.

Serunya Hiking Ke Puncak Bukit Sepikul

Wisata Bukit Sepikul memiliki memiliki tinggi 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Wisatawan yang ingin menuju puncak bukit, saat ini sudah tidak perlu kesulitan mencari jalur tikusnya. Pihak pengelola, sudah membangun fasilitas tangga untuk tujuan wisatawan mencapai puncak.

Saat mendaki ke puncak bukit sepikul, wisatawan tidak perlu takut lantaran tangga dibuat permanen. Bahan pembuat tangga sudah dihitung dengan bai, sehingga kekuatan tangga saat menopang wisatawan saat mendaki ke atas bukit menjadi lebih aman, untuk menghindari bencana salah satunya longsor.

Saat melakukan perjalanan menuju puncak bukit. Wisatawan dapat beristirahat di tengah perjalan. Pengelola sudah menyediakan gazebo  sebagai tempat istirahat, sehingga saat sampai di puncak, wisatawan tidak terlalu lelah.

Saat berada di Puncak Bukit Sepikul, wisatawan akan merasakan hembusan angin yang sepoi-sepoi. Hamparan  sawah warga yang berada di bawah bukit, menambah keindahan wisata di kawasan itu, terutama saat petani baru melakukan masa tanam. Pemandangan hijaunya padi, akan menyejukan mata wisatawan yang melihat.

“Gunung Sepikul yang memiliki ketinggian diatas permukaan tanah, masih membutuhkan akses air bersih yang seiring berjalan waktu akan diselesaikan,” sambung Misjo

Asiknya Kemah di Atas Bukit Sepikul

Wisatawan yang datang ke Wisata Gunung Sepikul tidak hanya dapat menikmati adrenalin mendaki bukitnya. Hamparan tanah yang datar, yang berada di atas Bukit Sepikul juga dapat digunakan sebagai tempat untuk kemah.

Wisatawan yang ingin menikmati keseruan malam di Bukit Sepikul pas untuk melakukan wisata kemah ini. Wisatawan yang ingin berkemah di Bukit Sepikul dapat menuju tempat kemah, saat sore karena cuaca tidak begitu panas.

Wisatawan hanya perlu membawa peralatan kemah, dan tidak dipungut biaya. Selain itu, wisatawan dapat kemah sepuasnya, asalkan mengikuti aturan dan tidak melanggar norma yang ada.

“Wisatawan harus menjaga ucapan, dan kebersihan di lokasi kemah di Wisata Gunung Sepikul,” ucap Ketua Pokdarwis Wisata Gunung Sepikul, Firman Dwi Meifandi.

Destinasi Outbond di Wisata Gunung Sepikul, Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember

Serunya Bermain Outbound dan Arung Jeram Wisata Gunung Sepikul

Wisatawan yang berkunjung ke Wisata Gunung Sepikul  juga dapat menikmati keseruan outbond. Lokasinya yang berada di bawah Gunung Sepikul, tentu mempermudahkan wisatawan saat ingin menikmati destinasi wisatanya.

Saat bermain outbond, wisatawan akan merasakan keseruan menikmati berbagai wahana yang menantang. Wahana itu diantaranya jalur layang, yang berupa jaring.

Cara bermain wahana jalur layang jaring sangat mudah, namun karena jalurnya berupa tali dan jaring di bawahnya sehingga cukup menakutkan. Wisatawan diharuskan berjalan dari ujung satu, hingga garis finish di ujung yang lainnya.

Wisatawan tidak perlu takut terjatuh. Fungsi jaring yang ada di bawah tali tempat berjalan yaitu untuk menghindari wisatawan jatuh, saat berjalan di wahana outbound itu.

Masih di Desa Pakusari Jember. Wisatawan juga dapat menikmati wahana arum jeram. Sungai tempat destinasi wisata arum jeram lokasi Wisatanya  berjarak 50 meter, dari Wisata Gunung Sepikul.

Arus sungai tempat bermain arum jeram yang tidak terlalu deras. Membuat wisatawan saat berjalan mengikuti arus dengan perahu karetnya, lebih aman tanpa takut terbawa arus yang kuat seperti pada sungai-sungai lain di Jember seperti Sungai Bedadung.

“Sungai yang digunakan untuk wahana arum jeram merupakan sungai yang mengarak ke Kecamatan Mayang, sungai tidak terlalu besar dan berarus sedang,” jelas Firman.

Serunya bermain arum jeram di Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sumber foto: Pemdes Pakusari.

Pengelola Wisata Gunung Sepikul

Wisata Gunung Sepikul dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Sepikul. Jumlah anggota, Pokdarwis itu yakni 30 orang.

Kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis Gunung Sepikul setiap harinya yakni Bersih-bersih setiap wahana. Selain itu, pengecekan kondisi peralatan wahana juga dilakukan agar dapat digunakan dengan baik.

Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Sepikul juga turut terlibat dalam berkembangnya wisata Gunung Sepikul. Melalui BUM Desa Unit Wisatanya, hingga saat ini Wisata Gunung Sepikul masih ramai dikunjungi wisatawan, bahkan destinasi wisatanya bertambah sejak awal berdiri.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga terlibat dalam berkembang dan semakin dikenalnya wisata Gunung Sepikul, Bentuk keterlibatannya, yaitu penerbitan SK Desa Wisata tahun 2020. Selain itu, Promosi Wisata Gunung Sepikul juga ditayangkan di berbagai media milik Pemkab Jember.

Jam  Operasional dan Harga Tiket

Wisata Gunung Sepikul buka setiap hari dari jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Namun, bagi wisatawan yang ingin, bermalam dan camping di tempat perkemahan, pengelola membuka selama 24 jam.

Wisatawan yang ingin menikmati destinasi Wisata Gunung Sepikul tidak perlu membeli biaya tiket masuk. Namun, bagi wisatawan yang ingin menikmati destinasi outbond, dan arum jeram. Pihak pengelola memasang biaya paket wisata dengan biaya Rp 75 ribu untuk tiga orang, baik outbind maupun arum jeram.

“Wisatawan yang sudah membayar dan membeli paket wisata Outbound dan Arum Jeram, nantinya akan mendapat fasilitas wisata, dan juga snack untuk cemilan di lokasi wisatanya,” beber Ketua Pokdarwis

Rute Menuju Ke Wisata Gunung Sepikul

Wisata Gunung Sepikul berada di  Kabupaten Jember, tepatnya di wilayah timur arah banyuwangi. Wisatawan yang ada di Kota Jember, dapat menuju lokasi wisata Gunung Sepikul dengan menggunakan mobil maupun motor.

Kota Jember dengan Wisata Gunung Sepikul tidaklah terlalu jauh. Jarak kedua tempat itu yakni 10 km. Waktu tempuh dari arah keduanya, hanya 18 menit.

Wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Jember. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan mobil maupun angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dengan tujuan Terminal Tawang Alun.

Sesampainya di Terminal Tawang Alun itu selanjutnya perjalanan dilanjut ke Wisata Gunung Sepikul, Desa/Kecamatan Pakusari.  Jarak kedua tempat itu, yakni 18 km dengan waktu perjalanan 31 km.

Pengunjung Wisata Gunung Sepikul

Wisatawan yang datang ke Wisata Gunung Sepikul di Desa/Kecamatan Pakusari terbilang lumayan rami. Kendati pengunjung yang datang, beragam namun didominasi oleh anak-anak dan remaja.

Wisatawan di Desa Wisata Gunung Sepikul pada tahun 2020 saja mencapai 700 orang, yang terdiri dari anak-anak dan dewasa. Setahun berikutnya, yakni pada tahun 2021 jumlah pengunjung yang datang naik jadi 1500 orang.

Penurunan wisatawan yang datang ke Desa Gunung Sepikul mengalami penurunan pada tahun 2022, dan 2023. Pengelola mencatat, pada dua tahun terakhir itu jumlah pengunjung itu tidak sampai 1000 orang.

“Penurunan wisatawan terjadi lantaran banyak keluhan dari warga, yang menginginkan wahana yang ramah terhadap anak-anak,” jelas Misjo.

Omset Desa Wisata Gunung Sepikul

Desa Wisata Gunung Sepikul setiap tahunnya mendapat omset yang tidak sedikit. Pengelola menyebut, ada tahun 2020 saja, jumlah keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 35 juta. 

Keuntungan sektor wisata di Gunung Sepikul mengalami penurunan pada tahun 2021. Pengelola mencatat, omsetnya jadi Rp 30 juta.

Omset yang diperoleh Wisata Gunung Sepikul juga mengalami penurunan pada tahun 2022. Jumlah keuntungan yang diperoleh di tahun tersebut bahkan hanya mencapai Rp 28 juta.

Penurunan omset secara tajam terjadi setahun berikutnya, yakni pada tahun 2023. Pengelola mencatat jumlah keuntungan yang diperoleh hanya mencapai Rp 25 juta.

“Penurunan omset di Gunung Sepikul dibanding empat tahun kebelakang lantaran berkurangnya pengunjung, yang disebabkan oleh wahananya yang begitu saja,” pungkas Misjo saat diwawancarai tim Kolomdesa.com

Exit mobile version