SULAWESI TENGAH – Pemerintah Provinsi Salawesi Tengah (Sulteng) melakukan rapat kordinasi dengan pemangku kepentingan terkait potensi desa di wilayahnya masing-masing. Hal ini dilakukan, untuk mengembangkan desa wisata serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.
“Sulawesi Tengah memiliki keunggulan yang besar dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu potensi alam dan budaya yang unik serta beraneka ragam yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, yang mana keunggulan ini belum tentu dimiliki oleh daerah lain,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Novalina, pada acara rapat koordinasi pengembangan desa wisata 2024, Rabu, (1/5/2024).
Ia mengungkapkan, rakor ini dilakukan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan desa wisata serta meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan terkait. Kemudian juga untuk mempersiapkan arah kebijakan dan strategi pengembangan desa wisata untuk wilayah Provinsi Sulteng.
“Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi implementasi kebijakan pengembangan desa wisata yang lebih efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat Sulteng,” ujarnya.
Sementara itu, asisten Bidang Administrasi Umum Tojo Una-una Syarif Lasawedi mengatakan bahwa terdapat tiga desa yang telah masuk Anugerah Desa Wisata (ADWI). Tiga des aitu adalah Desa Tete B yang masuk 500 besar, Desa Wisata Labunan, dan Desa Wisata Kadoda yang masuk 300 besar pada 2024 melalui jejaring desa wisata (Jadesta).
“Kami juga mendorong tiga desa wisata yang memiliki potensi untuk ikut ajang ADWI yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” terangnya.
Sekadar informasi, rapat koordinasi yang dilakukan tersebut diikuti oleh 65 peserta dari enam kabupaten/kota di Provinsi Sulteng. Dimana diantaranya adalah Dinas Pariwisata dan desa wisata Kabupaten Touna, Sigi, Parimo, Poso, serta Morowali Utara.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Danu