Site icon Kolom Desa

Budidaya Pisang Cavendish di Dua Desa Mulai Berbuah Besar

ilustrasi pisang cavendish, sumber foto: Istock

ilustrasi pisang cavendish, sumber foto: Istock

SULAWESI SELATANBudidaya pisang Cavendish di Desa Tellongen dan Kelurahan Lawawoi yang digalakkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin telah menunjukkan hasilnya. Pohon pisang yang ditanam sejak November 2023 lalu itu kini sudah mulai menampakkan buahnya dengan ukuran yang cukup besar.

“Alhamdulillah sudah mulai berbuah, tandannya cukup Panjang, dengan 12 sisir pisang, sehingga harus ditopang dengan bambu,” kata salah seorang petani pisang Cavendish di Keluarahan Lawawoi, Minggu, (28/4/2024).

Ia mengatakan, tanaman pohon pisang itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda produktifitas yang baik. Buahnya juga tandannya cukup panjang sehingga harus ditopang dengan bambu.

Inisiatif budidaya pisang Cavendish ini merupakan bagian dari program yang digagas oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan. Yang mana tujuannya untuk meningkatkan produksi lokal serta untuk membangun ekosistem bisnis yang inklusif.

Untuk memastikan kelancaran pemasarannya, Pemprov Sulawesi Selatan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan raja buah Great Giant Foods (GGF). Dalam kerjasamanya, pihak GGF menjanjikan pembelian pisang Cavendish tersebut.

Menyadari potensi bisnis yang besar, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman mengatakan bahwa perbankan tidak akan ragu untuk memberikan pembiayaan. Pihaknya akan membantu masyarakat yang tertarik untuk terlibat dalam budidaya pisang tersebut.

“OJK akan membantu pembiayaan untuk masyarakat yang mau budidaya pisang Cavendish,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa setiap hektar lahan budidaya pisang varietas Cavendish memiliki potensi pendapatan kotor Rp360 juta per tahunnya. Dengan asumsi populasi pisang per hektar sebanyak 2.000 pohon, produktivitas sebanyak 20 kg per pohon, dan harga jual sebesar Rp4.500 per kilogram.

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Danu

Exit mobile version