NUSA TENGGARA TIMUR – PT PLN telah menyelesaikan pembangunan jaringan listrik pada lima desa di tiga kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kelima desa itu yakni Desa Sillu Kecamatan Fatuleu di Kabupaten Kupang, Desa Nunbena dan Desa Fatuat Kecamatan Kot’olin di Kabupaten Timor Tengah Selatan, serta Dusun Mbore Desa Nemberala dan Dusun Oehe Desa Oeseli di Kabupaten Rote Ndao.
“PLN telah memberikan hasil yang baik dengan rampungnya jaringan listrik desa dan dusun ini dan sudah dilaksanakan kegiatan commisioning test (uji aliran listrik) untuk memastikan kondisi jaringan listrik baik,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT I Gede Agung Sindu Putra, Senin (22/4/2024).
Pembangunan jaringan listrik itu memerlukan jaringan tegangan menengah sepanjang 15,51 KMS, jaringan tegangan rendah sepanjang 27,32 KMS, dan total 8 gardu distribusi. Jaringan listrik yang terbangun itu pun dinikmati oleh 867 pelanggan.
Sindu menyatakan komitmen PLN untuk membangun jaringan listrik agar masyarakat dapat menikmati listrik. Meski tantangan medan yang menyulitkan mobilisasi pekerja dan bahan material pengerjaan, namun pihaknya terus berupaya agar pengerjaan dapat terselesaikan.
Ia menjelaskan lima jaringan listrik desa itu telah menambah Rasio Desa Berlistrik (RDB) PLN di NTT. Khususnya di wilayah kerja UP2K Kupang dari 96,91 persen pada bulan Februari 2024 menjadi 97,07 persen pada bulan Maret 2024.
Sedangkan sepanjang tahun 2023 PLN UP2K Kupang telah mengalirkan listrik pada 21 desa dan 57 dusun dengan peningkatan RDB sebesar 1,66 persen dan peningkatan Rasio Elektrifikasi sebesar 2,2 persen.
“PLN berkomitmen untuk terus melanjutkan tren positif ini sehingga desa dan dusun berlistrik akan terus bertambah,” ucapnya.
Kepala Desa Sillu Mikael Takel memberikan apresiasi atas kerja PLN sehingga desa itu bisa dialiri listrik. Ia optimis listrik bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat baik untuk peningkatan ekonomi maupun pendidikan.
“Hari ini anak-anak bisa belajar sampai malam, ibu-ibu bisa menenun sampai malam untuk membantu ekonomi rumah tangga, dan juga kegiatan-kegiatan lain yang harus mereka pendam karena ketiadaan penerangan,” tutup Mikael.
Penulis : Fais
Editor : Habib