Site icon Kolom Desa

Kurangi Beban Impor, Mentan Genjot Produksi Petani Tebu

Ilustrasi Petani Memanen Tebu, Sumber Foto: Istock

Ilustrasi Petani Memanen Tebu, Sumber Foto: Istock

MERAUKE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau pertanaman tebu di Kampung Sermayam I, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu (17/04/2024). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari proyek strategis nasional dalam mengurangi beban impor.

“Hari ini kita berada di kawasan proyek strategis nasional untuk tebu, rencana kita bangun 500.000 hektar dan ini nanti yang bisa mengurangi import white sugar, raw sugar, dan seterusnya,” katanya.

Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, kebun tebu tersebut rencananya akan terintegrasi dengan pabrik gula berskala besar. Dengan begitu produksi dalam negeri akan meningkat seiring banyaknya pabrik yang berdiri di sejumlah daerah.

Selain itu, proyek tersebut diharapkan menjadi solusi permanen dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Sehingga ke depan Indonesia tidak perlu bergantung pada kebijakan impor.

“Saya kira ini adalah solusi permanen untuk Indonesia. Kalau ini 500.000 hektar jadi, ini adalah masa depan negara kita yang bisa mengurangi devisa kita yang digunakan untuk impor, juga meningkatkan kesejahteraan petani, kemudian menekan impor, kemudian kesejahteraan meningkat, devisa kita bertambah. Ini luar biasa,” katanya.

Mentan juga menargetkan Kabupaten Merauke menjadi daerah percontohan pertanian modern. Target tersebut bertujuan agar menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani.

Saat ini pihaknya tengah menggarap lahan sawah seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500.000 hektar. Mentan optimis target tersebut dalam waktu dekat akan tercapai. Pasalnya, Indeks Pertanaman (IP) di Merauke yang sebelumnya rata-rata 2 kali dalam semusim saat ini akan ditingkatkan menjadi 3 kali.

“Insyaallah kita akan garap pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20 ribu hektare optimalisasi lahan dan anggaranya kami setujui hari ini dan mulai hari ini kita kerjakan. Kalau ini berhasil dengan baik, kita akan bergeser mengelola 500 ribu hektare dari potensi 1,2 juta hektare. Ini kami sudah rintis 2016-2017 bersama pak bupati 10 ribu hektare dan berhasil, sekarang ini sudah panen,” pungkasnya.

Penulis: Wahyu
Editor: Danu

Exit mobile version