Site icon Kolom Desa

Program Distan Halteng Target Ketahanan Pangan di 2024

Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mengembangkan lumbung pangan dari produksi pertanian untuk memastikan ketahanan pangan di wilayah tersebut, Sumber Foto: Dok. Warta Tidore

Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mengembangkan lumbung pangan dari produksi pertanian untuk memastikan ketahanan pangan di wilayah tersebut, Sumber Foto: Dok. Warta Tidore

HALTENG – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut), gencar menggiatkan program pengembangan lumbung pangan. Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian sehingga terjaga ketahanan pangan khususnya di tahun 2024.

“Kami telah melaksanakan program intensifikasi pangan dengan menanam padi, dengan target lebih dari dua ribu ton yang ditanam di lebih dari 500 hektar lahan di Halteng,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halteng, Yusmar Ohorella, Minggu (31/3/2024).

Di Kabupaten Halmahera Tengah, penanaman padi telah dilakukan di wilayah transmigrasi Wairoro dan beberapa kawasan transmigrasi Weda. Selain itu, Dinas Pertanian juga mendorong petani untuk meningkatkan produksi padi di lahan seluas 40 hektar di Desa Lembah Asri.

Sementara itu, Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Halteng mendorong petani untuk meningkatkan hasil panen. Pihaknya akan terus mencatat hasil produksi padi serta menyediakan teknologi dan akses pasar.

“Saya melihat telah banyak langkah yang diambil oleh bupati sebelumnya dalam mengembangkan varietas padi, memperluas lahan pertanian, dan memberdayakan petani,” ujarnya.

Dia menambahkan, hasil pertanian, terutama padi, memiliki nilai jual yang tinggi di Kecamatan Weda Selatan. Oleh karena itu, untuk menjadikan hasil panen lebih berdaya saing, petani perlu bekerja lebih keras dan mandiri.

Sebagai informasi, Kabupaten Halmahera Tengah memiliki luas lahan potensial untuk tanaman padi sebesar 763,43 hektar. Di Desa Lembah Asri seluas 193,56 hektar, Desa Wairoro Indah 308,40 hektar, Desa Kluting Jaya 116,08 hektar, Desa Sumbersari 107,39 hektar, dan Desa Era Fagoru 38,5 hektar.

Penulis: Wahyu

Editor: Danu

Exit mobile version