JAYAPURA – Tak hanya membersihkan Lingkungan, dalam festival Angkat Sampah warga juga mengaspirasikan suara kepada pemerintah Kota Jayapura. Mereka mendesak pemerintah setempat agar membangun pengelolaan air bersih dan pengolahan sampah di Dusun Konya.
“LBH Papua bersama warga dusun Konya (Uncen bawah) melakukan pembersihan ini bagian dari kritik dan protes terhadap pemerintah kota Jayapura yang masih sangat lamban menjalankan amanat Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah,” kata Ketua LBH Papua, Emanuel Gobay, Senin (11/3/2024).
Tak hanya itu, mereka juga keluhkan adanya pembangunan gedung rumah sakit vertikal kelas B di Kawasan Uncen, Distrik Abepura. Pasalnya, dampak dari pembangunan tersebut lingkungan pada pemukiman warga terancam rusak.
“Selama pembangunan rumah sakit ini dilanjutkan, otomatis daerah resapan air akan dangkal, aliran air sungai Konya pasti tersumbat, sehingga menyebabkan banjir dan jelas rumah warga di sekitar Padang Bulan akan terendam air,” ujarnya.
LBH Papua juga minta Pemerintah Provinsi Papua agar memenuhi hak atas lingkungan hidup. Mereka juga meminta hak atas kesehatan bagi warga khususnya RT 01 dan RT 02 Dusun Konya terpenuhi.
“Kami juga meminta Pemprov Papua wajib memastikan dan memenuhi hak atas lingkungan hidup dan hak atas kesehatan bagi warga RT 01 dan RT 02 Dusun Konya Kota Baru, distrik Abepura,” harapnya.
Tuntutan itu dilayangkan LBH karena melihat kondisi Kampung Konya saat musim hujan seperti ini. Mereka mengkhawatirkan luapan air akibat buntunya aliran air yang bermuara ke Teluk Youtefa.
“Kami berharap kepada presiden dan juga pihak-pihak terkait yang sedang melakukan pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua, selama pembangunan rumah sakit ini berlangsung, maka pengolahan air dan sampahnya juga harus dikerjakan,” tegasnya
Penulis: Wahyu
Editor: Danu
