HALMAHERA TIMUR – Selain sektor pertambangan, Kabupaten Halmahera Timur juga memiliki wisata alam yang dapat jadi pilihan berwisata. Salah satunya Pulau Paniki yang berlokasi di Desa Loleomo, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera Timur.
Orang Maluku Utara menyebutnya dengan Paniki, kata yang sama juga dipakai di Kota Manado, Sulawesi Utara. Entah mengapa pulau tersebut dinamakan Pulau Paniki, padahal nama tersebut Merupakan sebuah hewan Kelelawar.
“Tidak diragukan lagi, pulau ini banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar Maluku Utara,” Kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Halmahera Timur, Muhtar Haji Muhammad, Kamis (16/11/2023).
Pulau Paniki dikelilingi pasir putih, yang disandingkan dengan jernihnya air laut. Terumbu karang yang masih terjaga, membuat Pulau Paniki kaya biota laut.
“Dan sejak Maret tahun ini, pengelolaan pulau ini kami serahkan ke Karang Taruna Desa Loleolamo, “ungkapnya.
Menurutnya, pasca dikelola secara swadaya, Pemerintah Daerah hanya sesekali lakukan monitoring. Pihaknya melihat sejauh mana pengelolaan yang dilakukan, dan apa fasilitas yang perlu dibenahi.
“Sejauh ini pengelolaan pulau ini cukup bagus, bahkan info terakhir yang saya dengar. Wisatawan tak hanya berkunjung dan pulang, tapi juga bisa bermalam.” Jelasnya.
Uniknya, meski pulau ini terbilang kecil dan dikelilingi laut, tapi ada satu sumber mata air (sumur red) yang airnya tidak berasa asin, dan bisa dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.
Bagi yang ingin mengunjungi Pulau Paniki, disarankan memesan tempat inap terlebih dahulu. dengan biaya Rp 1 juta per-malam untuk 8 orang dan 1,5 juta untuk 10 orang.
“Harga ini sudah termasuk antar-jemput, sarapan pagi, makan singa dan makan malam,” tandasnya.
Penulis: Wahyu
Editor: Danu