Site icon Kolom Desa

Saat Kapal Sandar, Ibu-ibu Banda Raup Keuntungan

Kapal Pelni saat Bersandar di Banda Neira, Sumber Foto: Istimewa

Kapal Pelni saat Bersandar di Banda Neira, Sumber Foto: Istimewa

MALUKU TENGAH – Para ibu pedagang makanan dan minuman yang ada di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku raup keuntungan ratusan ribu. Mereka menawarkan aneka makanan khas Banda Neira kepada para penumpang yang turun saat kapal pelni bersandar.

 

Ibu-ibu penjual itu bisa meraup keuntungan sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000 saat kapal Pelni bersandar di Pelabuhan Banda. Makanan seperti ubi rebus, buras, ikan bakar, ketupat mereka jual kepada para penumpang yang akan melanjutkan perjalanan.

 

“Saya jualan sudah tiga tahunan. Sekali kapal bersandar dan banyak penumpang yang turun bisa laku sekitar 200 ribu sampai 300 ribu. Syukurlah bisa laku,” kata Anita (37) yang merupakan salah satu penjual makanan, Minggu (12/11/2023).

 

Ia menjual buras Rp 5000, ketupat 3 buah Rp 10.000, ikan bakar Rp 10.000, sayuran sir-sir Rp 10.000, ubi rebus Rp 10.000. Ibu-ibu penjual berharap agar Kapal Pelni yang sandar bisa lebih lama sehingga banyak penumpang yang turun berbelanja.

 

“Kita harapkan kapalnya sandar lebih lama sebelum melanjutkan perjalanan ke Tual dan Dobo,” harap Anita.

 

KM Nggapulu dari Ambon tujuan Dobo dan Fak-Fak berlabuh sekitar satu jam menurunkan penumpang Banda. Kemudian menaikan penumpang lagi tujuan Tual, Dobo dan Fakfak.

 

“Para penumpang yang turun dan akan melanjutkan perjalanan ke Tual, Dobo biasanya banyak yang beli buras, ikan bakar, ubi rebus untuk bekal makanan di atas kapal,” ungkap Anita.

 

Menurutnya, sekali jualan dirinya harus mengeluarkan modal sekitar Rp 300.000 sampai Rp 400.000. Modal tersebut untuk membeli ikan segar, beras dan daun untuk membungkus buras dan ketupat.

 

“Kalau laku semua bisa untung 200 ribu sampai 300 ribu. Lumayan untuk hidup,” ujarnya.

 

Penulis: Wahyu
Editor: Danu

Exit mobile version