BANGGAI KEPULAUAN – Pertamina memilih Sulawesi Tengah bagian ujung untuk membantu pengetahuan pengembangan pemberdayaan konservasi hutan di Desa Kokolomboi. Tujuannya untuk menata kehidupan warga suku adat hingga masa depan negara Indonesia dalam memberdaykan hutan lindung yang masih terbilang asri.
“Dua tahun akhirnya kita dapat menjadi desa binaan maka dari itu baru kita bisa usul kan. Dalam hal komunikasi dengan masyarakat tantanngannya juga ada, jadi masyarakat yang kami dapat masyarakat itu tidak akan mau kalau bukan kelompok masyarakat yang bergerak dalam kelembagaan,” ujar Ketua kelompok masyarakat adat Dusun Kokolomboi, Yermin Yanggolo, Minggu (5/11/2023).
Ia menjelaskan bahwa saat ini masayarakat adat Sea-sea memang dalam kondisi yang kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat. Ia menyebut masyarakat adat setempat memang harus diberikan pengetahuan yang lebih sejak usia dini.
Selain minimnya pengetahuan soal pelestarian hutan, masyarakat Dusun Kokolomboi itu terdampak permasalahan salah satunya tingkat kemiskinan. Sebagian besar masyarakat miskin di desa memenuhi kebutuhan hidupnya melalui kegiatan pertanian dengan sistem ladang berpindah, illegal logging, merambah hutan, dan berburu satwa baik untuk kebutuhan komersil maupun konsumsi pribadi.
Degradasi hutan secara terus menerus memperlebar kesenjangan sosial karena banyak masyarakat yang bergantung pada ekosistem di dalamnya. Keterbatasan tersebut membuat mereka seringkali merambah kawasan hutan karena keterdesakan ekonomi dan terbatasnya lahan garapan.
Selain penataan area konservasi, peranan infrastruktur pendukung juga tidak kalah penting untuk keberhasilan program ini. Kegiatan pembangunan infrastruktur yang menjadi perhatian dalam program ini antara lain: Pembangunan landmark Taman Kehati Kokolomboi, Pembangunan gapura Taman Kehati Kokolomboi, pemasangan papan informasi, perbaikan pusat informasi Taman Kehati Kokolomboi, serta mendukung penggunaan energi terbarukan di kawasan konservasi melalui pemasangan panel surya sebagai penghasil listrik (solar cell).
“Program ini merupakan inisiatif keberlanjutan perusahaan di bidang lingkungan, yang merupakan komitmen kami dalam mendukung kinerja Environmental, Social & Governance dalam melaksanakan operasi produksi hulu migas. Melalui program ini kami juga mendukung agenda internasional Sustainable Development Goals khususnya tujuan ke 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tujuan 10 berkurangnya kesenjangan, tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan tujuan 15 Ekosistem Daratan,” pungkas GM Zona 13 Pertamina, Benny Sidik.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal