Kekeringan di Bali Meluas Menjadi 26 Desa

Ilustrasi kekeringan Sumber Foto: Istockphoto
Ilustrasi kekeringan Sumber Foto: Istockphoto

BALIBalai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali melaporkan sebanyak 26 desa terdampak kekeringan per minggu ketiga Oktober 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan data per minggu ketiga September 2023 yakni 15 desa.

 

“Sudah tidak ada hujan berturut-turut selama 30 hari hingga 110 hari,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, Senin (23/10).

 

Ia menjelaskan, beberapa kecamatan di Bali yang masuk peringatan dini kekeringan, yakni di Kabupaten Buleleng di Buleleng, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, dan Tejakula. Kemudian di Kabupaten Jembrana di Melaya, Pekutatan dan Mendoyo, Kabupaten Tabanan di Kediri, Penebel, Kerambitan, selanjutnya di Kabupaten Bangli di Bangli dan Kintamani.

 

Selain itu, di Kabupaten Karangasem di Abang, Bebandem, Karangasem dan Kubu, selanjutnya di Kabupaten Badung di Kuta, Kuta Utara, Kuta Selatan. Selanjutnya di Kabupaten Klungkung di Dawan, dan Nusa Penida serta di Kota Denpasar yakni di Denpasar Timur, Denpasar Barat dan Denpasar Selatan.

 

Ada pun daerah hujannya paling panjang, yakni Kecamatan Kubu selama 110 hari. Kemudian dilanjut kubutambahan selama 109 hari dan Gerokgak selama 104 hari.

 

Ia pun mengimbau agar masyarakat bijak dalam menggunakan air. Kemudian melindungi diri dari potensi paparan sinar ultraviolet ekstrem menggunakan tabir surya, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *