Site icon Kolom Desa

Warga Selok Awar-awar Buru Kerang Simping

Kerang Simping. Sumber foto: iStock

Kerang Simping. Sumber foto: iStock

LUMAJANG – Memasuki puncak musim kemarau, sejumlah warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang dihebohkan dengan munculnya kerang simping di Pantai Watu Pecak. Adanya fenomena itu, dimanfaatkan warga dengan berburu kerang untuk dijual dan dikonsumsi sendiri.

 

“Peralatan yang mereka gunakan cukup sederhana, yakni hanya membawa sebilah sabit dan kantong,” kata warga setempat, Alfayanti, Selasa (17/10/2023).

 

Ia mengatakan, warga yang mengambil kerang dengan cara mencari batu yang di atasnya menempel kerang simping. Hasil dari buruan kerang yang didapat itu ada yang dijual, ada pula yang dikonsumsi sendiri.

 

“Ini sudah semingguan ramai orang cari kerang. Hari ini saya dapat cukup besar-besar, setiap hari saya ke sini buat cari kerang. Hasil tangkapannya kalau banyak ya dijual, kalau sedikit ya dimasak sendiri,” tuturnya.

 

Meski sempat berjibaku melawan ombak saat berburu kerang, tetapi keseruan ini cukup dinikmati warga bahkan anak-anak dan ibu-ibu cukup antusias berburu kerrang. Meskipun ada beberapa kaki mereka sedikit sakit tergores terkena batu.

 

“Kemarin saja saya dapat 1 kilogram. Rencananya nanti buat dimasak,” kata Abdurrahman, yang juga pemburu kerang.

 

Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap, Pengawasan Sumber Daya Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang, Putri Dinayu mengatakan fenomena ini muncul lantaran kondisi cuaca kemarau membuat gelombang air laut di kawasan pantai selatan saat siang hari surut. Kondisi ini membuat kerang-kerang simping yang berada di sekitar karang dan bebatuan di bibir pantai mudah dijangkau warga.

 

“Kerang ini munculnya ketika musim kemarau mulai panjang, dari kondisi ekosistem di perairan yang tumbuh sehat, gelombang akan membawa kerang ini di tepi pantai, sehingga memudahkan warga mendapat kerang,” katanya.

 

Menurutnya, kerang simping ini cukup bagus untuk dikonsumsi. Sebab, kerang yang banyak ditemui saat fenomena ini memiliki protein tinggi.

 

“Kandungannya bagus tinggi protein dan masih aman dan baik untuk dikonsumsi,” tandasnya.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Exit mobile version