Site icon Kolom Desa

Petani Desa Petandakan Alihkan Tanaman Lahannya Ke Bunga Pacar Air

foto bunga pacar air, sumber foto: sumber resmi Greeners.co

foto bunga pacar air, sumber foto: sumber resmi Greeners.co

BULELENG – Fenomena Elnino sebabkan debit air yang ada di Desa Petandakan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng mengecil. Dengan kejadian tersebut, sejumlah petani yang ada di daerah itu memutuskan beralih lahannya dengan menanam bunga pacar air.

 

“Air terus mengecil sejak awal September, jadi terpaksa beralih ke tanaman pacar air karena karena tanaman ini lebih sedikit membutuhkan air, sekilonya dijua Rp20 ribu,” kata salah seorang warga asal Banjar Kawan, Desa Petandakan, Kadek warni, Rabu, (4/10/2023).

 

Ia menjelaskan, sejak awal Bulan September kemarin dirinya mulai mengalihkan penanaman padi di lahannya ke bunga pacar air. Ha tersebut ia lakukan sebab debit air yang ada di daerahnya terus mengecil, sehingga tidak memungkinkan lahannya untuk ditanami padi.

 

Menurutnya, selain menanam bunga pacar, petani di daerahnya juga memilih untuk menanam umbi-umbian, dan kacang hijau. Hal tersebut mereka lakukan untuk menyiasati masalah kekurangan air pada lahan sawahnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Made Sumiarta mengatakan ada 200 hektare lahan pertanian yang ada di Buleleng berpotensi mengalami kekeringan akibat dampak Fenomena El Nino. Ratusan hektar lahan itu tersebar di Kecamatan Seririt, Sawan dan Sukasada.

 

“Lahan-lahan sudah mulai kering hingga krisis air, jadi petani harus bergilir air agar bisa menanam varietas tanaman,” katanya.

 

Ia juga mengatakan, bahwa kondisi ini tidak dapat dihindari, untuk itu pihaknya mengimbau kepada petani untuk melakukan pola tanam yang baik. Menyesuaikan kondisi iklim dengan menanam varietas tanaman yang irit air.

 

Mengenai kondisi ini, kata dia, pihaknya telah mengajukan mesin pompa air ke Kementerian Pertanian RI. Mesin itu nantinya dapat digunakan oleh petani yang lahannya sulit mendapatkan mata air.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Exit mobile version