Site icon Kolom Desa

Petani Jagung di Musi Rawas Khawatir Hama UGF

Petani Jagung di Musi Rawas Khawatir Hama UGF

Ilustrasi hama ulat grayak Furgiverda. Sumber foto: iStock

MUSI RAWAS – Tanaman jagung milik petani di Desa Wonokerto Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel, mulai diserang hama ulat grayak Furgiverda (UGF).

 

Menurut petani, serangan hama tersebut terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Hanya saja, belum berdampak terhadap tanaman jagung milik petani.

 

“Sudah beberapa minggu hama ulat grayak Furgiverda terlihat di tanaman. Makanya kami langsung lapor ke penyuluh pertanian,” kata Iwan salah seorang petani jagung, Kamis (21/9/2023).

 

Kemunculan hama ulat grayak Furgiverda (UGF) dapat dilihat secara kasat mata, mulai dari daun yang berlubang dan terdapat kotoran di batang jagungnya.

 

Dikatakan Iwan, setelah itu para petani pun kompak melakukan kegiatan gerakan pengendalian (Gerdal). Dimana kegiatan tersebut, juga mendapat pendampingan dari petugas penyuluh pertanian.

 

“Selain petugas penyuluh pertanian, kegiatan Gerdal ini juga di Laboratorium Pengendali Hama dan Penyakit (LPHP) Tugumulyo,” jelasnya.

 

Sementara itu, Kepala LPHP Tugumulyo, Teddy Kosasih mengatakan, hasil pengamatan dari PUPT, bahwa tanaman jagung di beberapa wilayah di Musi Rawas, mulai banyak terdapat OPT jenis ulat grayak Furgiverda (UGF).

 

“Cara pengendaliannya dengan melakukan penyemprotan. Tujuannya agar tanaman jagung ini, bisa diselamatkan dari serangan hama UGF,” ungkapnya.

 

Untuk jenis obat yang digunakan dalam pengendalian tersebut, Teddy mengaku menggunakan APH jenis BT-Plus atau Bakteri Turgenesis dengan merk dagangnya menggunakan BT-Plus.

 

“Kami mengajak petani agar tidak selalu menggunakan bahan kimia, tapi gunakan APH yang terbuat dari bahan pengendali berupa Bakteri Turgenesis. Mudah-mudahan dengan pengalaman, hama UGF bisa dikendalikan,” ucapnya.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Exit mobile version