Site icon Kolom Desa

Pengungsi Nduga Sejak 2018 Alami Kekurangan Gizi

Ilustrasi Ibu dan Anak, Sumber Foto: istock

Ilustrasi Ibu dan Anak, Sumber Foto: istock

NDUGA – Diduga ditemukan kasus Malnutrisi di Kampung Sekom, Dsitrik Muliama, Kabupaten Jayawijaya. Dimana pasiennya adalah ibu (Kiralina Gwijangge) dan anak (Wilson Nirigi, 2 tahun) yang merupakan pengunsi asal Kabupaten Nduga yang tinggal di kampung tersebut sejak tahun 2018 silam.

 

 

“Informasi yang saya terima dari masyarakat, sebelumnya ada kejadian yang sama dan orangnya meninggal dunia. Kasus ibu dan anak ini baru diketahui setelah dari pihak Puskesmas melakukan penanganan medis,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Komisi V, Namantus Gwijangge, Kamis (21/9/2023).

 

 

Menurut Namantus, kasus Malnutrisi yang menimpa ibu dan anak ini dimana mereka tinggal di honai dan selama ini sebatas diantarkan makanan. Sementara suami yang bersangkutan berada di Kabupaten Nduga.

 

 

“Harusnya petugas kesehatan dari Kabupaten Nduga maksimal melakukan pelayanan di wilayah dimana ada masyarakat mereka. Terutama warga yang berada di lokasi pengungsian, bukan hanya Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga, namun Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan juga harus turun tangan jangan diam. Karena ini menyangkut kemanusiaan,” ujarnya.

 

 

Saat ini pasien tersebut sudah mendapatkan penanganan medis dari Puskemas Nduga. Hanya saja, dari informasi yang didapat pihak keluarga tidak setuju jika dibawa ke rumah sakit.

 

 

“Selama ini mereka berobat menggunakan obat alam, hanya saja kondisi kesehatannya tidak ada perubahan dan makin buruk,” jelasnya.

 

 

Sejak tahun 2018 hingga sekarang, 11 Distrik di Kabupaten Nduga masih mengungsi di beberapa daerah. Dengan jumlah ribuan, mereka mengungsi di Kabupaten Lanny Jaya, Jayawijaya dan Kota Kenyam. Di lokasi pengungsian, banyak dari anak anak dan Lansia meninggal dunia akibat sakit, gizi buruk dan kelaparan.

 

 

“Sejak tahun 2018 higga saat ini, banyak pengungsi Nduga yang meninggal dunia di lokasi pengungsian. Sehingga itu, semua pihak harus melakukan kesepakatan dan berpikir cara mengembalikan warga yang mengungsi. Jangan biarkan mereka ini di ambang ketidakpastian,” pungkasnya.

 

 

Penulis: Ilham W
Editor: Danu

Exit mobile version