Klungkung – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Made Mangku Pastika, meminta para perbekel (kepala desa) di Kabupaten Klungkung, Bali, dapat lebih serius dalam menangani persoalan stunting. Sebab, melihat angka kasus stunting yang ada di Bali masih terbilang sangat tinggi.
“Malu kalau kita dikenal sebagai Pulau Dewata masih banyak kasus stunting,” katanya, Kamis, (24/8/2023).
Ia mengapresiasi prevalensi stunting di Kabupaten Klungkung yang sudah berhasil diturunkan dari yang sebelumnya 19 persen menjadi 7 persen. Namun, ia tetap berharap angka atau prevalensi stunting tersebut bisa ditekan lagi hingga 1-2 persen.
“Seharusnya dapat diberikan kebebasan kepada kepala desa untuk mengelola dana desa dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat. Asal jangan sampai dikorupsi,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan berbagai strategi telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting sehingga berhasil turun dari 19 persen menjadi angka 7 persen.
“Para perbekel harus menjadi manajer yang baik desanya masing-masing dalam mengelola potensi yang dimiliki untuk mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Ia juga menargetkan dalam 3-4 tahun ke depan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Klungkung bisa menjadi Rp1 triliun dari perolehan saat ini Rp300 miliar lebih. Dengan PAD meningkat, maka semakin banyak program pro rakyat yang bisa dirancang.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis