Site icon Kolom Desa

Kekeringan di Kabupaten Puncak Faktor Musim Dingin Australia

PUNCAK – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah bukan karena musim kemarau yang berlangsung di Indonesia. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kekeringan yang melanda wilayah tersebut dipengaruhi oleh musim dingin di Australia.

 

“Yang jadi masalah pada periode Juli sampai Agustus ini di Australia sekarang winter (musim dingin). Nah ini ada pengaruh udara dingin ini sampai ke sana membawa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan , Abdul Muhari dalam Disaster Briefing secara daring, Senin, (7/8/2023).

 

Kondisi tersebut merupakan dampak udara kering saat musim dingin di negara lain, sehingga, mengakibatkan tumbuhan gugur untuk menghemat air. Sedangkan di Papua Tengah dimana banyak dataran tinggi, udaranya sangat dingin dan membuat adanya kabut upas maupun butiran es.

 

Abdul menambahkan, masyarakat di tiga distrik yakni Agandugume, Lembawi dan Oneri yang biasanya bercocok tanam secara swadaya terdampak kekeringan. Selain itu, saat Juli sampai Agustus ketika butiran es itu akan menggembosi umbi-umbian yang ada di dalam tanah.

 

Sehingga dengan kondisi itu, BNPB merumuskan penanganan bencana kedepannya. Agar 15 KK di setiap kampung yang tersebar berdasarkan jumlah ladang dapat terselesaikan.

 

“Ketika cadangan makanan yang tidak ada, atau dukungan logistik yang mau didorong. Apakah dari distrik terdekat? Itu jaraknya sangat jauh dan biasanya cuma bisa ditransportasikan dengan udara,” jelasnya.

 

Berdasarkan peta risiko bencana, Timika merupakan wilayah paling dekat untuk menurunkan bantuan ke Agandugume dan sekitarnya. Sayangnya, hambatan cuaca membuat bantuan hanya dapat diturunkan ke Distrik Sinak.

 

Akibatnya, para warga Agandugume dan sekitarnya harus berjalan kaki dan bermalam untuk mendapatkan bantuan itu. Namun, pada saat ini bantuan dapat langsung diantarkan ke distrik Agandugume melalui jalan darat distrik lain.

 

Penulis: Ilham W
Editor: Danu

Exit mobile version