Site icon Kolom Desa

Diminati Wisawatan, Wisata Kali Rumtik Masih Minim Fasilitas

JAYAPURA, – Destinasi wisata Kali Biru II yang biasa disebut Kali Rumah Tiga (Rumtik) di Kampung Berap, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura belum didukung dengan fasilitas yang memadai. Padahal wisata tersebut ramai diminati pengunjung wisatawan.

 

“Kalau di sini memang relatif murah api memang fasilitasnya belum memadai tapi pengunjung setiap saat sekitar 50 orang di hari biasa,” kata Kepala Kampung Pemerintah Berap, Dance Tarko, Senin (31/7/2023).

 

Dance mengatakan, infrastruktur pendukung mulai dari jalan masuk cukup baik walaupun belum dilakukan pengaspalan. Terdapat tiga pondok, ruang ganti dan toilet, namun belum ada aliran listrik yang masuk ke tiap pondok.

 

“Usaha milik masyarakat pemilik hak ulayat itu dibantu dengan mahasiswa Universitas Cendrawasih pada waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) membangun ruang ganti dan WC,” katanya.

 

Ia menjelaskan, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura baru berencana membangun ruang ganti setelah membangun di lokasi Kali Biru pertama. Masyarakat mematok tarif untuk kendaraan roda dua sebesar  Rp 70 ribu, dan Rp 20 ribu untuk kendaraan roda dua, dan biaya pondok sebesar Rp 150 ribu untuk membiayai petugas kebersihan dan pengamanan di lokasi Kalo Rumtik.

 

“Saya minta agar jangan terlalu mahal karena kita baru promosi,” pintanya.

 

Dance menjelaskan terkait penarikan retribusi pihaknya telah meyepakati untuk pembagian retribusi dan parkir kendaraan. Alokasinya yakni sebesar 20 persen untuk pemerintah daerah, 40 persen untuk masyarakat pemilik hak ulayat, dan 20 persen untuk pemerintah kampung.

 

“Kemarin saya sebagai peserta masyarakat Kampung Berap setuju ada penarikan retribusi agar ada perhatian dari pemerintah setiap tahun. Sementara, di peraturan kampung pihaknya sedang menyusun draft untuk mensosialisasikan pengelolaan destinasi wisata,” jelasnya.

 

Pemerintah Kampung Berap ke depan juga mendorong UMKM asli milik masyarakat untuk dipajang di lokasi wisata Kali Rumtik, dan warga non OAP yang akan berjualan. Dance mengimbau kepada wisatawan yang datang untuk menjaga kebersihan, keasrian kali dan tidak membuang sampah sembarangan.

 

Di Kampung Berap, kata dia, terdapat lima potensi wisata yang masih belum di kembangkan. Diantaranya potensi wisata Burung Cendrawasih, Telaga Belut, Mata Air Kimo di atas bukit, dan pengamatan burung Cenderawasih.

 

“Ada 26 telaga, minggu depan saya buka salah satu Mata Air Kimo, mata air di atas bukit. Sebagian besar masih tapi lokasinya jauh. Kami rencana membangun Tugu Yesus terbesar untuk lembah untuk memberkati lembah sampai Sentani,” tandasnya.

 

Penulis: Habib

Editor: Rizal Kurniawan

Exit mobile version