Site icon Kolom Desa

Pemkab Jayapura Dinilai Tak Serius Menata Kebun Sagu

Pohon Sagu atau (Pohon Rumbia). Sumber foto: Pixabay

Pohon Sagu atau (Pohon Rumbia). Sumber foto: Pixabay

JAYAPURA, – Kelompok petani sagu menilai pemerintah setempat tidak serius dalam penataan kebun sagu di Kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura. Saat ini belum ada upaya yang dilakukan, sehingga banyak pelepah yang jatuh dan tertumpuk akhirnya tumbuh anakan sagu yang berkembang secara sembarangan dari pohon induk.

 

“Dinas perkebunan tidak serius, karena kita menata tahun ini, tahun depan lagi baru menata lagi. Hal ini sangat merugikan dan hanya bikin capek, dan juga setelah menata tidak ada dukungan dana pembinaan,” kata Ketua Kelompok Sagu Bitiay Pai Philipus Ayekeding, Selasa (27/6/2023).

 

Philipus mengatakan Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura berencana untuk meminta lokasi penanaman seluas 10 hektar di wilayahnya. Kerja sama petani dengan pemerintah itu untuk menata dusun sagu menjadi kebun sagu.

 

“Padahal jika dilakukan penataan pohon sagu akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan pati yang banyak,” ujarnya.

 

Ia berkaca dari Riau pada 2017 lalu, dirinya melihat lahan seluas 5.000 hektar lebih ditata sedemikian rupa sehingga membentuk kebun sagu. Sementara di Papua yang notabenenya adalah hutan sagu, malah belum bisa dilakukan.

 

“Saya berharap jika memang keinginan dari pemerintah daerah untuk bekerjasama 10 hektar dapat menajdi contoh terlebih dahulu,” harapnya.

 

Sebagai pemilik hak ulayat, luasan di dusun sagunya sekitar 39 hektar, sedangkan yang sudah dikelola seluas 20 hektar. Menurutnya, hanya ada dua lokasi yang telah mendapat SK dari Dirjen Perkebunan untuk membuat bibit sagu yakni di wilayahnya dan Komba.

 

“Nah seharusnya hal ini menjadi peluang pemerintah dalam melestarikan hutan sagu. Kita cukup kesal lantaran tidak ada itikad baik yang bisa dilakukan oleh pemerintah supaya menjadi contoh kepada petani sagu lainnya,” urainya.

 

Ia menjelaskan ada perbedaan antara pohon sagu yang ditanam dan tumbuh dengan sendirinya, jika areal sagu terus dibersihkan akan tumbuh secara teratur. Sedangkan yang tumbuh secara alami akan menumbuhkan hingga 40 bibit sagu.

 

“Sehingga harus dipangkas sampai lima pohon agar untuk mengukur jarak pohon,” imbuhnya.

 

Ia menambahkan penanaman yang baru saja dilakukan oleh Polres Jayapura dalam rangka Hari Bhayangkara ke 77 dengan menanam 62 bibit pohon sagu itu diharapkan dapat dilakukan secara baik dan serius.

 

“Kalau tidak dirawat ini gagal. Nanti belukar naik tali-tali ikat mati, ini kan merugikan sekali. Padahal kami sudah cari bibit unggul, kalau memang akan dilakukan dengan baik,” tandasnya.

 

Penulis: Habib

Editor: Rizal Kurniawan

Exit mobile version