Site icon Kolom Desa

Raih Juara di PENAS KTNA, Apem Pijang Banjir Pesanan

Raih Juara di PENAS KTNA, Apem Pijang Banjir Pesanan

Apem Pijang dari Paser yang diperagakan pada lomba Peragaan Teknologi Pertanian (Agribisnis) saat Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XVI di Kota Padang, Sumatera Barat. Sumber foto: Istimewa

TANA PASER – Musrani, warga Desa Damit Kecamatan Pasir Belengkong dan Sugiarto warga Desa Kelempang Sari Kecamatan Kuaro berhasil raih juara favorit pada Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Kota Padang. Keduanya membuat alat pemipil jagung atau Apem Pijam yang kini laku terjual di Sumatera Barat.

 

“Alhamdulillah sudah laku terjual, yang beli itu pengusaha jagung dari Padang,” kata Musrani, Minggu (18/6/2023).

 

Alat yang diciptakan tersebut berhasil membawa keduanya menjadi juara terfavorit saat Peragaan Teknologi Petanian (Agribisnis).

 

Pembuatan Apem Pijang tersebut menggunakan alat yang terbilang sederhana dan mudah dijumpai setiap harinya.

 

“Pembuatan alatnya dari besi bekas, motor penggerakknya dari pompa air bekas, hanya gir motor saja yang baru,” tambahnya.

 

Proses pembuatan alatnya juga tidak memakan waktu yang lama, butuh 5 hari produk sudah siap dipasarkan.

 

Hanya saja untuk Apem Pijang tersebut belum diproduksi secara massal, lantaran belum memiliki lisensi edar.

 

“Belum diproduksi secara massal, karena izinnya belum jadi. Kalau alat pemipil jagung ini hanya ada di Paser, karena kami sendiri yang merakitnya,” jelasnya.

 

Musrani mengaku, Apem Pijam buatannya bersama rekannya itu sudah banyak permintaan pemesanan dari daerah Kaltim maupun luar pulau Kalimantan.

 

Seperti halnya dari Papua, Sulawesi, maupun dari pulau Sumatera yang berminat untuk membeli alat pemipil jagung dari Paser.

 

“Kalau dari Kaltim itu yang mesan dari Berau sama Kutim, InshAllah kami berusaha dulu membuatnya, kalau memang belum bisa kami konfirmasi ke pembelinya, karena mereka tidak buru-buru juga,” ulasnya.

 

Pemesan dari wilayah Papua dan Padang, kata Musrani meminta untuk dibuatkan Apem Pijang untuk mesinnya menggunakan penggerak baterai atau aki.

 

Meskipun hal itu merupakan suatu hal baru bagi mereka, namun pihaknya akan mencoba membuat sesuai dengan permintaan konsumen.

 

“Kami baru mau mencoba, lahan mereka jauh dari jangkauan listrik. Kalau dari segi harga itu mungkin naiknya Rp500 ribuan, beli baterainya itu yang mahal karena kita nanti menggunakan tenaga surya,” bebernya.

 

Ia berharap, pemerintah daerah bisa membantu untuk proses perizinan alat pemipil jagung mereka agar memiliki lisensi.

 

Terlebih, kata Musrani pihaknya sudah menjawab tantangan dari provinsi yang ingin membuktikan alat buatan mereka masuk nominasi pada Penas KTNA di Sumatera Barat.

 

“Itu janji provinsi apabila masuk nominasi, dan Alhamdulillah kami membuktikannya dengan meraih juara terfavorit,” tutupnya.

 

Sekedar diketahui, untuk alat Pemipil Jagung diproduksi di suatu bengkel rumahan yang ada di Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Exit mobile version