BULUNGAN – Bersamaan dengan penamaan salah satu dari 75 desa wisata nasional, warga Desa Tanah Kuning, Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara menggelar acara adat mapanretasi.
Tradisi tahunan yang diadakan setiap tahun oleh warga desa di sepanjang aliran Sungai Tanah Kuning ini menjadi salah satu daya tarik wisata di kota tersebut. Bupati Bulungan Syarwani menyaksikan tradisi tersebut sebagai bentuk syukuran dan doa yang dilakukan para nelayan di Desa Tanah Kuning.
“Saya berharap melalui kegiatan ini selain bentuk rasa syukur, kita bersama-sama komitmen untuk menjaga kelestarian kebersihan laut ini,” ungkap Syarwani dalam acara itu. Rabu (31/05/2023)
Bupati pun memberikan bantuan, berupa waring kasar sepanjang 8.980 meter, tali nylon 88 mm sepanjang 500 meter, rumpon 17 buah, mesin genset 900 watt sebanyak 14 unit, serta cool box 100 liter sebanyak 10 buah.
Festival Nelayan yang dikenal dengan Mapanretasi sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Tanah Kuning. Mappanretasi berasal dari bahasa Bugis yang merupakan suku mayoritas di Tanah Kuning dan sekitarnya.
Berasal dari kata Mappanre dan Tasi yang artinya makan makanan laut atau dikenal dengan Sea Party atau Beach Party. Merupakan acara adat suku Bugis yang sudah diwariskan secara turun temurun dan diadakan setiap tahun di desa Tanah Kuning.
Ritual ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rahmat dan keselamatan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa selama satu tahun. Terutama bagi nelayan yang bergantung pada sumber daya di perairan.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis
