Bekas Galian Tambang Akan Jadi Agroekowisata

Ilustrasi (gambar). Sumber foto: Dok. Jadesta Kemenparefraf

PENAJAM PASER – Adanya bekas galian tambang nyatanya dapat bernilai cuan untuk agroekowisata yang menjadi kemakmuran warga Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu sejalan dengan proses perizinan kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat memberikan lampu hijau untuk membantu anggaran pengembangan.

 

“Ada lubang bekas tambang batu bara akan kami maksimalkan jadi potensi wisata untuk tingkatkan pendapatan desa dan warga,” ujar Kepala Desa Wonosari Kasioyono, di Penajam, Minggu (21/5/2023).

 

Kasioyono menjelaskan, dukungan dari KLHK menjadikan objek rencana desa wisata itu semakin jelas dan menahbiskan janji yang sesuai harapan masyarakat desa.

 

“KLHK berikan lampu hijau akan bantu anggaran untuk kembangkan lubang bekas tambang batu bara jadi agroekowisata,” lanjutnya lagi.

 

Lahan bekas tambang batu bara yang bakal dijadikan agroekowisata tersebut tidak jauh dari destinasi atau tempat kunjungan wisata alam Gua Tapak Raja di Desa Wonosari.

 

Seluas 15 hektare lahan bekas tambang batu bara bakal dibenahi, bekas galian atau lubang tambang batu bara akan dijadikan kolam pemancingan dan sarana bermain air.

 

Kemudian lahan bekas tambang batu bara itu juga bakal ditanami pohon buah-buahan khas Kalimantan Timur, serta pohon buah lainnya di antaranya avokad, kelengkeng, dan durian.

 

Anggaran pengembangan lahan bekas tambang batu bara menjadi agroekowisata disiapkan KLHK, kata dia pula, dengan desain sudah selesai hanya menunggu pengerjaan dilakukan Kementerian LHK.

 

Pengelolaan agroekowisata bakal ditangani Unit Pariwisata Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wonosari, sehingga berkontribusi menambah pendapatan desa itu.

 

Kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Wonosari, seperti proses penggarapan lahan pertanian dan perkebunan juga akan dijual sebagai wisata edukasi (pendidikan), serta mempersiapkan Gua Tapak Raja menjadi tempat kunjungan wisata alam unggulan.

 

Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara bersiap menjadi desa wisata menyambut pindahnya ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

 

Desa Wonosari berada sekitar 30 kilometer dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru bernama Nusantara.

 

Penulis: Danu

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *