Site icon Kolom Desa

Desa Kwaon Raup Cuan dengan Buah Anggur

Desa Kwaon Raup Cuan dengan Buah Anggur

Buah anggur (Ilustrasi). Sumber foto: Shutterstock

KLATEN – Mursyid Tri Widodo (53) warga Desa Kwaon, Kecamatan Jatinom, Klaten berbuah rupiah dengan budi daya buah anggur. Hobi yang ditekuni selama pandemi COVID-19 itu kini menghasilkan uang puluhan juta per bulannya.

 

“Yang menguntungkan dari bibitnya. Per bulan saya minimal rutin bisa menjual 100 batang, harganya Rp 100.000 per batang,” ungkap Mursyid saat berbincang di Kebun Anggur Mbah Haris di Dusun Macanan, Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Minggu (14/5/2023) siang.

 

Menurut Mursyid, dirinya menekuni hobi berkebun anggur sekitar tahun 2021 di saat pandemi COVID-19. Awalnya dia menanam di lahan 2.000 meter jenis anggur Probolinggo.

 

“Satu patok 2.000 meter kita tanam anggur Probolinggo, anggur yang sudah lokal tapi itu untuk minuman wine jadi asam. Lalu lihat-lihat di YouTube ada anggur impor, cari bibitnya dan belajar nyambung (grafting) jenis lokal dan import, ternyata berhasil,” papar Mursyid.

 

Untuk menguatkan hobi, tutur Mursyid, dirinya juga belajar pelatihan online dari komunitas dan pengajar IPB Bogor untuk mengisi kesibukan saat pandemi. Tanam awal 150 batang tapi banyak yang mati.

 

“Saya tanam tapi banyak yang mati, terus kita tanam jenis lokal dulu baru kita sambung. Meskipun sulit tapi akhirnya bisa, caranya yang lokal kita tanam dulu dan setelah tumbuh 3-4 meter kita sambung batang anggur impor yang saya beli online,” papar Mursyid.

 

Dari hobi berkebun itu, terang Mursyid, kini dirinya memiliki koleksi 15 jenis anggur yang dibibitkan dan dibuahkan sendiri. Mulai dari jenis anggur ninel sampai moon drop.

 

“Ada 15, anggur ninel, academic, carnival, moon drop, baikonur new, transfigurasi, dan saya lupa namanya. Jadi saya itu belajarnya coba-coba, learning by doing,” kata Mursyid.

 

Selain membuat bibit, Mursyid mengaku saat ini menanam untuk buah. Lahannya sekitar 1.000 meter persegi bersama tanaman jeruk yang sudah panen raya bulan November-Desember 2022 lalu.

 

“Bulan November-Desember kemarin kita panen perdana untuk buah. Kiloannya saya tidak timbang tapi uang hasil panen sekitar Rp 11 juta- Rp 12 juta, itu saja banyak kita bagikan ke tetangga sekitar,” pungkas Mursyid.

 

Penulis: Danu
Editor: Rizal

Exit mobile version