SAMARINDA – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) upayakan pembangunan instalasi listrik di desa 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Dari data yang terhimpun ada 18 persen wilayah yang belum terdapat aliran listrik.
“Kurang lebih 18 persen wilayah desa yang belum tersambung listrik. Oleh sebab itu perlu untuk ditindak lanjuti,” kata Kepala Dinas ESDM Kaltim Munawar di Samarinda, Jumat. (12/5/2023).
Saat ini desa dan kelurahan yang sudah teraliri listrik selama 24 jam ada sekitar 82% atau sekitar 187 Desa. Sementara pemerintah provinsi (pemprov) dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) komunal di 35 desa.
“Adanya PLTS ini bisa memberikan dampak positif terhadap desa. Alhamdulillah di beberapa desa, sudah ada listrik yang terpasang 24 jam,” sebut Munawwar.
Munawwar mengakui ada berbagai kendala dalam proses memberikan layanan listrik di daerah-daerah pedesaan.
“Pertama, kendalanya karena keterjangkauan akses dan jarak yang luar biasa susah. Itu jadi tantangan. Jadi, bagi penyedia yang mendapatkan itu sangat menantang. Kami yang survei juga agak sulit,” pungkasnya.
Salah satu daerah yang cukup sulit diakses adalah Kampung Mului yang terletak di Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. Namun, kampung tersebut diupayakan menerima layanan listrik tahun 2024. Oleh sebab itu pihaknya memastikan akan fokus memprioritaskan desa-desa di kabupaten lain agar segera bisa mendapatkan sambungan listrik.
Penulis: Alfan
Editor: Soleha.tn