Desa Wisata Bantaragung: Manfaatkan Zona Taman Nasional dalam Pengelolaan Potensi Desa

Desa Wisata Bantaragung awalnya dikelola secara swadaya dengan memanfaatkan Zona Taman Nasional Gunung Ciremai, sebagai salah satu upaya memajukan perekonomian desa dan mewujudkan SDM masyarakat yang sadar wisata.
Panorama Taman Nasional Gunung Ciremai dari Desa Wisata Bantaragung. Sumber: Pengelola Wisata
Panorama Taman Nasional Gunung Ciremai dari Desa Wisata Bantaragung. Sumber: Pengelola Wisata

MAJALENGKA – Desa Bantaragung terletak di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ketua Tim Kreatif Paket Wisata, Wawan Hermawanto mengatakan Desa Wisata Bantaragung dikelola sebagai salah satu upaya memajukan perekonomian masyarakat dan membangun SDM agar menjadi masyarakat yang sadar wisata. 


“Hasil dari buah perjuangan, Desa Wisata Bantaragung berhasil  masuk jajaran 75 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023,” terangnya.


Wawan menambahkan bahwa ada beberapa program prioritas desa untuk membangun produk unggulan seperti pembangunan potensi wilayah, pengelompokan destinasi wisata yang telah ada sehingga saling terintegrasi menjadi satu Desa Wisata Bantaragung.


Pemandangan dari ketinggian Desa Wisata Bantaragung. Sumber: Dokumentasi Pengelola
Pemandangan dari ketinggian Desa Wisata Bantaragung. Sumber: Dokumentasi Pengelola

 

Sejarah Babat Alas Desa Wisata Bantaragung


Dalam wawancara via komunikasi udara, Wawan menceritakan awal dibukanya Desa Wisata Bantaragung. Dengan beralihfungsinya status Perhutani menjadi Taman Nasional Gunung Ciremai pada tahun 2006, membuat masyarakat Desa Bantaragung yang awalnya sangat bergantung pada hutan tidak dapat lagi mengolahnya secara leluasa, dan akhirnya membuat mereka harus melakukan negosiasi dengan petugas Taman Nasional Gunung Ciremai.


“Tahun 2010 kami melakukan negosiasi dengan para petugas Taman Nasional. Karena di setiap Taman Nasional terbagi menjadi 3 zona; Zona Inti, Zona Pemanfaatan, dan Zona Rehabilitasi akhirnya kami meminta pada para petugas untuk mengelola sebagian Zona Pemanfaatan untuk dibuka wisata. Wisata yang kami buka pertama kali adalah Curug Cipeteuy,” jelasnya.


Ia menjelaskan bahwa pembukaan wisata pertama kali dikelola secara urunan dan swadaya oleh masyarakat sendiri. Fasilitas yang dibuka pertama kali adalah kolam, kamar mandi dan tempat ibadah.


“Tahun pertama destinasi wisata kami buka secara gratis untuk masyarakat sekitar, tujuannya untuk memperkenalkan terlebih dahulu. Tahun kedua kami mulai melakukan ticketing dan pada tahun yang sama fasilitas mulai berkembang dengan adanya tempat parkir yang bekerjasama dengan masyarakat. Tahun 2012 dibentuk koperasi berbadan hukum dan membuka wisata baru yang dikelola oleh blok tetangga dengan bumi perkemahan,” tuturnya.


Tahun keenam, yakni pada tahun 2016, Desa Wisata Bantaragung berhasil mendapat juara Desa Binaan Kementerian KLHK, 2017 diundang di acara Hari Konservasi Nasional, 2018 juara 1 sebagai Desa Binaan Konservasi Terbaik Nasional dalam penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API awards).


“Tahun 2018 membuka wisata terasering, dan pada tahun selanjutnya Desa Bantaragung dikukuhkan secara resmi menjadi Desa Wisata dengan nomor SK: 556/kep.734-Disparbud/2019. Pengelolaan sempat terhenti ketika pandemi. Tahun 2021 dan 2022 kami hanya masuk 300 besar ADWI, kini di tahun 2023 kami berhasil menembus 75 besar,” imbuhnya.


Desa Wisata Bantaragung didatanga Gubernur Jawa barat. Sumber: Pengelola Wisarta
Desa Wisata Bantaragung didatanga Gubernur Jawa barat. Sumber: Pengelola Wisarta

Potensi Wilayah Desa Wisata Bantaragung


Desa bantaragung memiliki potensi fisik yang mampu mendukung pembangunan desa wisata antara lain letak desa yang berada di kaki gunung Ciremai, akses jalan yang cukup baik menuju desa, memiliki kontur tanah yang baik, alam yang indah dan tentu potensi lima objek wisata yang sudah dikembangkan di desa wisata bantaragung.


Selain potensi fisik, Desa Wisata Bantaragung memiliki potensi non-fisik, di antaranya; mayoritas masyarakat memiliki mata pencaharian bercocok tanam,  masih menjunjung tinggi gotong royong dan masyarakatnya masih memelihara tradisi dan budaya leluhur.


Kearifan Lokal Desa Wisata Bantaragung


Kegiatan rutin masyarakat dapat diupayakan dijadikan paket wisata, beberapa kegiatan kearifan lokal yang ada, telah, dan akan dikemas sebagai kegiatan Desa Wisata Bantaragung, di antaranya:


  1. 1. Ritual budaya
  2. 2. Nyura (kegiatan masyarakat membuat bubur syura secara udunan)
  3. 3. Safar (kegiatan masyarakat  membuat apem secara udunan)
  4. 4. Seba (tradisi lama yang masyarakat desa bantaragung lakukan kepada keraton cirebon)
  5. 5. Tani hayati
  6. 6. Marak lauk
  7. 7. Kegiatan industri rumah tangga
  8. 8. Suguhan budaya (pencak silat,jaipong dan musik tradisional)
  9. 9. Hut porpab (ulang tahun pemuda dan desa)
  10. 10. Event festival layang – layang
  11. 11. Festival panen durian

Suasana senja di pematang sawah Desa Wisata Bantaragung. Sumber: Pengelola Wisata
Suasana senja di pematang sawah Desa Wisata Bantaragung. Sumber: Pengelola Wisata


Destinasi dan Tarif Wisata di Desa Bantaragung


Wawan mengatakan bahwa destinasi di Desa Wisata Bantaragung memiliki tiket yang variatif karena tempatnya yang terpisah-pisah dan sistem pengelolaannya juga berbeda. Wawan menjelaskan untuk tiket masuk Curug Cipeuteuy dikenakan tarif 15.000 untuk dewasa dan 10.000 untuk anak-anak.


“Sedangkan untuk Ciboer Pas bertarif 5.000, Buper Awilega 15.000. sedangkan untuk tarif parkir yang dikelola karang taruna setempat bertarif 3000 untuk kendaraan roda dua dan 10.00 untuk kendaraan roda empat,” paparnya.


  1. 1. Ciboer Pass

Wisata yang disuguhkan terasering persawahan yang indah dan terdapat aliran sungai sehingga biasa dijadikan wisata tubing


  1. 2. Curug Cipeuteuy

Wisata yang disuguhkan air terjun yang sudah ditata dan dikelola oleh masyarakat dan berbadan hukum koperasi.


  1. 3. Batu Asahan

Wisata ekologi yang ada di Desa Wisata Bantaragung


  1. 4. Buper Awilega

Bumi perkemahan dengan nuansa hutan pinus berkapasitas penampungan 2000 orang.


  1. 5. Bukit batu semar

Suguhan pemandangan puncak bukit yang ada di desa wisata bantaragung.


Bumi perkemahan awilega. Sumber: Pengelola Wisata
Bumi perkemahan awilega. Sumber: Pengelola Wisata

 

Dari angka di atas dapat kita lihat terjadi penurunan yang sangat drastis ketika musim pandemi pada tahun 2020-2021. Sedangkan pada masa recovery tahun 2022, pengunjung Desa Wisata Bantaragung mulai naik secara signifikan

 

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: