BANJARMASIN- Uji coba sistem pertanian padi apung di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dinilai cukup berhasil. Gubernur Sahbirin Noor pun melakukan panen perdana tanaman padi apung di atas lahan rawa di Desa Hamayung, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Hasil uji coba sistem pertanian apung ini cukup berhasil dengan hasil panen bagus mencapai 12 ton,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman Rabu (5/4/2023).
Sementara itu panen padi sistem pertanian apung yang diujicobakan sebanyak 2.000 styrofoam atau seluas satu hektar. Hal tersebut sebagai upaya menjaga ketahanan pangan harus terus dilakukan, salah satu di antaranya dengan melakukan penanaman di rumah. Komoditas yang bisa dikembangkan bisa berupa beras, cabai, gumbuli (singkong).
“Sektor pertanian adalah sektor yang mampu bertahan di tengah kondisi bencana banjir seperti terjadi saat ini,” tutur Syamsir Rahman.
Pemprov Kalsel mulai mengembangkan sistem pertanian padi apung yang diharapkan dapat menjadi solusi kasus kegagalan tanam dan panen akibat banjir. Saat ini project padi apung sudah berjalan di sejumlah daerah di kalsel.
Sebagai informasi, Proyek percontohan ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian. Padi apung ini dikembangkan di sejumlah daerah pertanian lahan rawa seperti Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Utara, dengan luas total 50 hektare.
Sistem padi apung hampir sama dengan pertanian hidroponik skala besar. Padi ditanam di dalam pot dan diletakkan terapung di atas air. Kementerian pertanian memberikan bantuan bibit padi hibrida, padi biofortifikasi, styrofoam, insektisida dan rodentisida.
Penulis: Mukhlis
Editor: Rizal