Ladu, Kudapan Manis Khas Lebaran di Kota Batu

Proses pembuatan ladu jajanan tradisional khas kota batu Sumber Foto: Istimewa
Proses pembuatan ladu jajanan tradisional khas kota batu Sumber Foto: Istimewa

BATU – Ladu jadi kudapan wajib masyarakat Batu yang harus disediakan di meja setiap momen Ramadhan hingga lebaran. jajanan legendaris khas Kota Batu ini masih dapat ditemui, khususnya di Desa Gunungsari.

 

Konon katanya, nama Ladu adalah akronim dari Langgeng Seduluran dalam istilah Jawa. Artinya Persaudaraan yang abadi atau bermakna sebagai penyambung tali persaudaraan. Melihat dari artinya, jajanan ini memang pas disajikan pada momen yang berkaitan dengan ramadhan dan Idul Fitri.

 

Ladu sendiri merupakan jajanan yang terbuat dari adonan beras ketan dan gula pasir yang kemudian diolah dengan cara ditumbuk. Setelah jadi, adonan ini dijemur hingga kering dan kemudian dipanggang hingga matang.

 

Bentuk ladu sendiri hampir mirip seperti keripik kulit yang menggelembung. Memiliki rasa yang manis dan jika digigit berasa pecah dan bertekstur akhir lembut.

 

Resep jajanan ini memang sudah dikenal secara turun-temurun di Desa Gunungsari. Hingga saat ini, belum diketahui sejak kapan jajanan ini ada.

 

”Ladu sudah jadi kayak tradisi disini sejak dulu. Apalagi menjelang lebaran tiba,” ungkap salah satu produsen ladu di Desa Gunungsari, Ratih Rohaili.

 

Ratih menambahkan ladu dengan kualitas rasa dan tekstur terbaik terbuat dari beras ketan kualitas terbaik. Selain itu, ladu yang enak juga harus dibuat dengan cara tradisional. Meski dengan cara itu membutuhkan waktu yang lama.

 

Proses tidak instan inilah yang kemudian membuat generasi penerus enggan membuat kue ini. Kue ini sendiri sudah menjadi makanan langka di Kota Batu dan bisa dijumpai di toko oleh-oleh dan sejumlah warung.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.Tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *