Sebanyak 91 Desa di Banyumas Rawan Kekeringan

Ilustrasi kekeringan Sumber: dlh.semarangkota.go.id
Ilustrasi kekeringan Sumber: dlh.semarangkota.go.id

BANYUMAS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas melakukan pemetaan desa yang rawan alami kekeringan pada musim kemarau 2023. Hasilnya, sebanyak 91 desa/kelurahan yang tersebar di 21 kecamatan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rawan mengalami kekeringan.

 

“Pemetaan dilakukan untuk memastikan jumlah daerah yang benar-benar masih rawan kekeringan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Rabu (29/3/2023).

 

Pemetaan tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi dampak kemarau panjang yang berpotensi terjadi pada 2023. Budi menjelaskan akibat adanya fenomena La Nina, musim kemarau 2021 dan 2022 tidak memiliki dampak yang signifikan karena hujan terjadi sepanjang tahun.

 

Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) diperkirakan mampu mengurangi desa/kelurahan yang rawan kekeringan di Banyumas pada tahun ini. Walau sudah terdapat program yang mengurangi potensi kekeringan, BPBD Banyumas akan tetap berupaya mengantisipasi dampak kemarau panjang.

 

Selain berdampak terhadap kekeringan, musim kemarau juga mengakibatkan terjadinya krisis air bersih di wilayah Banyumas. Seperti di Desa Nusadadi yang sumber airnya sering kali terintrusi air laut, sehingga terasa payau dan tidak layak minum.

 

“Oleh karena itu, kami telah menyiapkan dua armada tangki air masing-masing berkapasitas 5.000 liter sebagai sarana untuk menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutup Budi.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *