JAKARTA – Empat desa di Kabupaten Lembata terpilih mendapatkan Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional RI. Empat desa tersebut diantaranya Desa Riabao Kecamatan Nagawutung, Desa Pada Kecamatan Nubatukan, Desa Lamalera B Kecamatan Wulandoni dan Desa Leubatang Kecamatan Omesuri.
“literasi sesungguhnya adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subyek keilmuan dan atau keahlian yang bersumber dari bahan bacaan atau akses informasi dan memiliki dampak kreatif untuk memproduksi barang dan jasa bermutu yang dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando.
Acara tersebut diikuti Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata Apolonaris Mayan didampingi Pustakawan Ignasio Mariano Riangtoby bersama 4 Kepala Desa yakni Zakarias Banin, Karolus Kopong, Matheus Gilo Bataona dan Maulana Doreng bertempat di Grand Mercure Hotel Kemayoran, Jakarta, 27 Februari- 1 Maret 2023.
Sosialisasi yang diadakan Perustakaan Nasional RI kali ini bertemakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan, solusi cerdas pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Dalam acara tersebut, Perpustakaan Nasional RI mengundang segenap pengelolah perpustakaan, pegiat literasi dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Sesuai hasil evaluasi program transformasi 2020-2021 efektivitas program dengan skor 4,09 (skala 1-5) dengan kategori baik dengan biaya keuntungan rasio sebesar 2,30 (setiap 1 (satu) Rupiah Cost yang dikeluarkan akan menghasilkan benefit atau keuntungan sebesar 2,30 rupiah.
Apolonaris Mayan mengharapkan empat desa yang terpilih mendapatkan program tersebut dapat bertransformasi demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lembata.
Apolonaris menyebutkan kriteria desa yang terpilih harus memiliki Perpustakaan Desa dilampirkan dengan SK Pendirian Perpustakaan, Pengelola Perpustakaan Desa dilampirkan dengan SK Pengangkatan Pengelolah Perpustakaan dan adanya pernyataan komitmen dari Kepala desa untuk menjamin keberlanjutan Program Inklusi sosial.
Program Transformasi berbasis inklusi sosial telah di jalankan di Kabupaten Lembata sejak tahun 2022. Tahun 2023 Kabupaten Lembata mengajukan 5 desa tetapi yang terpilih 4 desa.
Pustakawan Ignasio Mariano Riangtoby menerangkan desa-desa ini akan bekerja sama dengan Perpustakaan Kabupaten Lembata menjalankan program dengan beberapa instrumen penting yaitu peningkatan kualitas layanan Perpustakaan, pelibatan masyarakat dan advokasi. Diharapkan dengan strategi ini dapat menjadi ujung tombak keberhasilan pelaksanaan program.
Penulis: Erdhi
Editor : Solehatun.M