PASAMAN – Desa wisata Lansek Kadok Puncak Koto Panjang merupakan salah satu wisata alam yang ada di Kabupaten Pasaman. Tepatnya berada di Jorong II Koto Panjang, Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan.
Desa Lansek Kadok memiliki luas 129,92 kilometer persegi atau 38,33 persen dari luas wilayah Kecamatan Rao Selatan. Warganya desa ini dikenal ramah dan terbuka terhadap pendatang baru.
Secara geografis desa ini memiliki objek panorama hutan pinus dengan ketinggian 700 mdpl. Potensi inilah yang kemudian dikelola oleh para pemudanya menjadi destinasi wisata yang dapat mendatangkan banyak pengunjung.
Pada momentum pandemi, destinasi wisata ini terbentuk atas inisiatif para pemuda- pemuda setempat. Para pemuda desa yang merantau baik untuk menempuh pendidikan maupun untuk bekerja itu akhirnya pulang lantaran dampak pandemi. Keputusan yang tak lumrah dilakukan di tengah badai pandemi melanda. Namun capaian ini juga menunjukan bahwa adanya berkah dibalik pandemi.
“Wisata Lansek Kadok berdiri dari hikmah adanya pandemi. Ketika anak muda dan para mahasiswa pulang kampung, sekolah diliburkan, dan para pekerja dirumahkan dengan sistem kerja WFH. Akhirnya kami berkolaborasi dan saling bersinergi untuk mengelola wisata Lansek Kadok,” terang Ketua Pokdarwis Desa Lansek Kadok, Hendra, Selasa (28/2/2023).
Hendra mengatakan bahwa dikeluarkan SK Desa Wisata Lansek Kadok dikeluarkan secara resmi pada tahun 2022 oleh Bupati dengan nomor SK 188.45/91/BUP-PAS/2022
Pesona Desa Wisata Lansek Kadok
Desa wisata Lansek Kadok memiliki objek wisata andalan, yakni Puncak Koto Panjang. Di sini, wisatawan bisa menginap di rumah-rumah kayu atau berkemah.
Pengunjung dapat menikmati panorama hutan pinus yang terbentang pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Panorama ini seakan menjadi selasar bagi siapapun untuk mengusir penat, dengan menikmati suguhan lanskap dari ketinggian.
Selain itu, hamparan pemukiman penduduk dari lima Kecamatan membentang indah bak lukisan atau gambar yang bisa dinikmati dari satu lensa kamera. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sungai berliku serta kolam ikan air tawar di Kecamatan Rao, Rao Selatan, Rao Utara, Panti dan Padang Gelugur.
Pengunjung dapat menikmati udara pegunungan yang sejuk dan pemandangan asri dari ketinggian.
“Dengan ketinggian itu, para wisatawan di Desa Wisata Lansek Kadok dapat melihat lima sampai enam Kecamatan dari satu titik, dengan sudut pandang mencapai 360 derajat di lanskap ketinggian,” tuturnya.
Destinasi wisata ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata Beringin Sakti. Pengelolaannya dilakukan secara gotong royong, dengan melibatkan anak muda desa yang turut andil.
Wahana Desa Wisata Lansek Kadok
Destinasi wisata Lansek Kadok menawarkan banyak wahana yang tentunya tidak akan mengecewakan. Beberapa diantaranya adalah rumah pohon, ayunan untuk anak- anak dan dewasa, taman kelinci, seluncuran tali dan pondok-pondok lesehan yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga untuk beristirahat.
Dibawah hamparan hutan pinus juga terdapat wahana Flying Fox dan permainan ATV untuk pecinta olahraga adrenalin. Selain itu juga ada lapangan serbaguna yang cocok untuk mengadakan acara outbond, komunitas dan keluarga. Lapangan ini juga dapat digunakan sebagai tempat berlangsungnya festival budaya.
“Jika beruntung para pengunjung dapat bertepatan melihat pagelaran budaya, seperti budaya Nusantara melalui tari Pasambahan, tari Piring, tari Galombang, Randai, Silek Situo, dan rebana anak-anak,” imbuhnya.
Selain itu, para wisatawan juga dapat mengunjungi peternakan lebah madu sembari melihat langsung proses panen madu dan mencicipi langsung madu dari peternakan. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman penyadapan karet di perkebunan karet.
“Juga dapat mengunjungi langsung petani karet menyadap getah di perkebunan karet,” ungkapnya.
Hendra mengatakan bahwa desa wisata Lansek Kadok buka setiap hari mulai Pukul 08.00 S/D 18.00 WIB. Adapun harga tiket sebagai berikut:
1. Tiket masuk : Rp 5000,/orang
2. Tarif kolam renang : Rp 5000,/orang
3. Tarif ATV : Rp 50.000 per 1/2 jam (2 org dewasa+balita) dan 1x Putaran track : Rp. 25.000,
Pembuatan Video : Rp. 10.000.
Sistem Pengelolaan dan Dampak Ekonomi Pada Masyarakat Lokal
Hendra menceritakan, bahwa mulanya Desa Wisata Lansek Kadok dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Lalu, masyarakat khususnya para pemuda desa pun mulai memiliki kesadaran kolektif untuk mengelola potensi yang dimiliki desa secara profesional.
“Kami mulai dengan menyediakan jaringan internet. Karena itu menjadi faktor mendasar dalam promosi. Lalu kami bikin profil, pos tiket, pos keamanan. Lalu kami membuat tiket secara resmi di tahun 2020 setelah Pokdarwis Beringin Sakti resmi dibentuk dan dilanjut dengan melengkapi fasilitas yang ada,” paparnya.
Selanjutnya, Pokdarwis menginisiasi untuk menjalin kesepakatan dengan Pemerintah Desa, dengan tujuan dapat mendorong pemberdayaan masyarakat secara maksimal. Gayung bersambut, Pemerintah desa pun membuka tangan untuk dapat berkolaborasi. Beberapa kesepakatan pun terbentuk.
“Kesepakatannya termasuk aturan pengunjung lokal tidak bayar dan yang boleh berjualan di dalam wisata adalah warga dusun sendiri. Hal tersebut tak lain untuk memberdayakan masyarakat lokal,” tambahnya.
Hendra menjelaskan, hingga saat ini setidaknya terdapat 12 KK yang berjualan di lokasi. Umumnya para pedagang itu akan mendapatkan keuntungan dengan rata- rata sebanyak Rp 3 Juta setiap bulannya.
Trafik Pengunjung dan Omset Desa Wisata Lansek Kadok
Trafik pengunjung di Desa Wisata Lansek Kadok terus naik secara signifikan. Saat weekdays pengunjung yang datang berkisar 50 hingga 100 wisatawan. Sedangkan ketika weekend jumlah pengunjung meningkat hingga mencapai 150 pengunjung. Lalu, pada saat libur nasional pengunjung dapat mencapai 1.000 – 2.000 wisatawan.
“Lebaran Idul Fitri yang angka 1000-2000 itu hari kedua sampai hari ke delapan lebaran” ujarnya.
Sementara itu, dalam satu tahun wisata desa Lansek Kadok dapat meraup untung dari penjualan tiket sebesar Rp 195 Juta setiap tahunnya. Sedangkan omzet dari sewa wahana flaying fox mencapai Rp 5 Juta setiap tahun. Lalu, untuk sewa motor ATV sebanyak Rp. 24 Juta setiap tahunnya. Selanjutnya, sewa kolam renang dapat mencapai Rp 36 Juta setiap tahunnya.
Rute Menuju Desa Wisata Lansek Kadok
Posisi wisata ini sangat strategis karena berada di segitiga emas yaitu berdekatan dengan perbatasan Sumatera Barat dengan Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau di Rokan Hulu. Kedua perbatasan ini dapat ditempuh dengan waktu kurang dari satu jam perjalanan.
Pengunjung dapat menaiki kendaraan roda dua ataupun empat karena akses jalan cukup besar dan mudah, juga dapat menggunakan bus.