Site icon Kolom Desa

Petakan Potensi Pedesaan, Kebumen Bentuk OVOS

Ilustrasi Petani Menanam Padi, Kebumen Merupakan Salah Satu Lumbung Padi di Jawa Tengah. Sumber foto: pixabay

Ilustrasi Petani Menanam Padi, Kebumen Merupakan Salah Satu Lumbung Padi di Jawa Tengah. Sumber foto: pixabay

KEBUMEN – Kabupaten Kebumen saat ini tengah fokus untuk melacak potensi yang ada di setiap desa. Untuk mendukung hal tersebut maka dibentuklah program One Village One Story (OVOS) atau satu desa satu cerita.

 

 

Ketua Pelaksana OVOS 2023 Wahyu Yoga Pratama mengungkapkan, selama ini pemerintah sudah aktif melacak potensi di desa akan tetapi program yang dibawa masih bersifat top down. Ia menjelaskan bahwa nantinya pelacakan melalui OVOS akan bersifat bottom up.

 

 

“Karena inisiatifnya dari peserta yang merupakan warga desa. Mereka yang lebih tahu cerita yang menarik di desa mereka, mereka yang lebih kenal wilayah mereka sendiri, potensi desa mereka,” ujar Wahyu Yoga Pratama melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 Februari 2023.

 

 

Melalui OVOS, warga desa yang ingin potensi desanya terekspos bisa mengirimkan ceritanya masing-masing. Cerita tersebut bisa berbentuk video kreatif atau tulisan berbentuk essay maupun makalah.

 

 

Kategori dalam cerita tersebut dibatasi hanya soal kebudayaan, pariwisata, teknologi serta kategori Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kampung berkualitas.

 

 

Nantinya peserta dari desa yang terpilih akan memaparkan cerita mereka di hadapan dewan juri.

 

 

“cerita yang dikirim para peserta bisa menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk memajukan daerah, terutama untuk bidang pariwisata, kebudayaan dan ekonomi,” jelas Wahyu.

 

 

Dalam penyelenggaraannya, OVOS 2023 bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Desa PDTT serta Pemerintah Kabupaten Kebumen.

 

 

Wahyu berharap setidaknya pesertanya mewakili 100 desa dari 460 desa yang ada di Kebumen.

 

 

“Program ini bukan kompetisi desa. Satu desa bisa diwakili oleh lebih dari satu peserta. Kami berharap pesertanya berasal minimal dari seratus desa, yang artinya jumlah pesertanya lebih dari itu,” ungkapnya.

 

 

Program OVOS yang diinisiasi Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI) sudah diadakan di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2019-2021. Berkaca dari hal tersebut, Wahyu ingin OVOS juga bisa diterapkan di Kebumen dan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan.

 

 

“Jika penyelenggaraan di Kebumen berhasil, kami berencana menggelar OVOS untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah,” kata Wahyu.

 

 

Pengumpulan materi dari peserta OVOS 2023 digelar pada 28 Januari sampai 21 Februari 2023. Pada 22-28 Februari akan dilakukan penjurian. Pengumuman finalis dilakukan pada 2 Maret 2023, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 11 Maret 2023.

 

 

Penulis: Erdhi

Editor : Sol

Exit mobile version